UIN Walisongo Terapkan Penggunaan Mini Incenerator Pengolah Limbah Diapers di Kelurahan Kedungpane

UIN Walisongo terapkan penggunaan Mini Incenerator Pengolah Limbah Diapers di Kelurahan Kedungpane. ( foto dok humas uin walisongo)

SEMARANG ( Sigijateng.id) – Tim pengabdian masyarakat UIN Walisongo Semarang bersama mitra pengabdian, Prodi Rekayasa Infrastruktur Lingkungan (RIL) UNIKA Soegijapranata kembangkan alat pengolah limbah diapers skala rumah tangga, Selasa (14/09)

Kegiatan pendampingan masyarakat dengan pendekatan hilirisasi riset teknologi tepat guna ini berlangsung di Kelurahan Kedungpane, Kecamatan Mijen Kota Semarang.

Mini incenerator sederhana untuk skala rumah tangga, dipilih oleh Tim Pengabdian masyarakat UIN Walisongo Semarang untuk memberikan solusi alternatif bagi masyarakat kedungpane dalam menanganai limbah diapers.

Lurah Kedungpane Rina Sugimurwani, S.IP, M.Si dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bersama kader PKK, Posyandu dan Perwakilan Bank Sampah di Kelurahan Kedungpane menyatakan, bahwa pengelolaan limbah rumah tangga, khususnya limbah diapers dan plastik merupakan kewajiban bersama, baik pemerintah, perguruan tinggi dan masyarakat harus terus berkolaborasi untuk bersama-sama mencari solusi-solusi yang optimal.

“Saya berharap pendampingan dari UIN dan UNIKA akan terus berkelanjutan, pengelolaan limbah rumah tangga merupakan tanggung jawab bersama, keberadaan alat mini incenerator dapat menjadi salah satu alternatif solusi penanganan limbah pada masyarakat kami,” kata Rina.

Sementara itu, Fajrul Falakh, M.Ling Dosen Ilmu Lingkungan UIN Walisongo sekaligus ketua Tim Pengabdian Masyarakat menjelaskan, bahwa proyek pengabdian Masyarakat UIN Walisongo yang ia kerjakan bersama koleganya, Eko Purnomo, M.Si (Dosen Biologi) merupakan langkah kongkrit UIN Walisongo menjadi kampus yang konsen terhadap pengelolaan lingkungan berkelanjutan.

“UIN Walisongo sejak tahun 2019 sangat concern dengan isu-isu lingkungan hidup, kegiatan ini merupakan ikhtiar bersama kami untuk membantu masyarakat melakukan pengelolaan limbah dengan pendekatan teknologi yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan FGD, Amri Zarois Ismail, S. Pd, M. Ling, Dosen RIL Unika Soegijapranata menyampaikan materi mengenai pengeloaan limbah diapers dengan pendekatan metode Mini incinerator

Hematnya, penggunaan incinerator merupakan Langkah yang tepat untuk memaksimalkan pengelolaan limbah diapers pada skala rumah tangga

“Pada prinsipnya, penggunaan Incinerator sangat tepat digunakan untuk menangani limbah yang sulit diurai, dengan proses pembakaran yang optimal maka volume dan sifat B3 yang terkandung dalam limbah diapers dapat terurai dengan maksimal,” katanya.

Adapun alat mini incinerator yang dikembangkan oleh UIN Walisongo dan Prodi RIL Unika Soegijapranata ini kedepan akan diproses untuk mendapat hak kekayaan intelektual serta diterapkan untuk membantu bank-bank sampah, terutama dalam penanganan limbah B3 yang dihasilkan oleh rumah tangga di kota Semarang dan sekitarnya. (aris)

Berita terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini