Tinjau Ujian Tatap Muka, Hendi Wanti-Wanti Soal Prokes

Walikota Semarang Hendrar Prihadi saat melakukan tinjauan siswa yang sedang melaksanakan Ulangan Semester. (Dok. Humas Pemkot)

SEMARANG (Sigi Jateng) – Memastikan penerapan protokol kesehatan dalam pembelajaran tatap muka, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi melakukan tinjauan ke SMPN 27 dan SD Negeri Bulusan Semarang yang sedang melaksanakan Ulangan Semester.

Dalam kunjungannya tersebut, Hendi biasa wali kota disapa kembali menegaskan bahwa disiplin protokol kesehatan adalah kunci suksesnya pembelajaran tatap muka di sekolah pada masa pandemi.

Saat berdialog dengan para siswa, dirinya sempat menanyakan bagaimana perasaan para siswa saat kembali sekolah tatap muka.

“Dek, kenapa seneng tatap muka sekolahnya?” tanya Hendi.

“Suka, karena kalau pakai HP macet..,” jawab salah satu murid SD Negeri Bulusan.

Kepada para siswa, Hendi juga mengingatkan untuk selalu membekali diri dengan sikap disiplin khususnya dalam menaati protokol kesehatan.

“Yang terpenting adalah menjaga protokol kesehatan. Apa saja? Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak. Tiga hal itu, adek-adek harus ingat ya,” pesan Hendi.

Terkait dengan pelaksanaan vaksin untuk anak usia 5-11 tahun, Hendi menegaskan bahwa pihaknya sedang menunggu petunjuk teknis (juknis) dan aturan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“Harapannya tahun depan sudah dapat terlaksana,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri mengatakan bahwa pelaksanaan Penilaian Akhir Semester (PAS) yang dimulai Senin (29/11) lalu hingga Sabtu besok (4/12) mendatang, sejauh ini berjalan lancar.

“Anak-anak juga semangat kemudian mengerjakan soal-soal juga tidak mengalami kesulitan,” tutur Gunawan.

Senada dengan Gunawan, Kepala SMP Negeri 27 Semarang, Umar juga mengatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan segala sesuatunya guna memastikan PAS berjalan lancar, aman dan sesuai protokol kesehatan.

“Kami telah mempersiapkan segala sesuatu, utamanya terkait prokes, dan kita mulai sejak awal terjadinya pandemi sehingga kegiatan yang dilakukan bapak ibu guru dan anak-anak sudah seperti budaya,” terang Umar. (Rifky Akbar))

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini