SIG Bukukan Laba Kuartal I Tahun 2021 Sebesar Rp450,36 Miliar

Pekerja sedang melakukan bongkar muat semen di Packing Plant SIG, Gresik.

JAKARTA ( Sigijateng.id ) – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) Kuartal I tahun 2021 mencatatkan laba yang dapat diditribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp450,36 miliar atau tumbuh sebesar 0,87%.

Kinerja Keuangan Konsolidasian Kuartal I tahun 2021 dapat disampaikan sebagai berikut:

Pekerja sedang melakukan bongkar muat semen di Packer Pabrik Semen Padang, Sumatera Barat.

Pertama: Pendapatan tercatat sebesar Rp8,08 triliun, turun 5,87% dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp8,58 triliun.

Kedua; Beban pokok pendapatan tercatat sebesar Rp5,77 triliun turun 1,80% dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp5,88 triliun.

Ketiga; Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp450,36 miliar naik 0,87% dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp446,46 miliar.

Direktur Utama SIG, Hendi Prio Santoso dalam siaran tertulisnya Rabu (5/5/2021) mengatakan, pada kuartal I tahun 2021 pendapatan SIG mengalami penurunan sebesar 5,87%. Penurunan pendapatan ini disebabkan oleh penurunan volume penjualan domestik terutama penjualan semen curah. Realisasi anggaran infrastruktur pemerintah pada kuartal I 2021 belum berdampak pada permintaan semen curah.

Meskipun volume penjualan domestik lebih rendah, Perseroan mampu meningkatkan penjualan regional sebesar 58,1% menjadi 2,37 juta ton pada kuartal I tahun 2021. Peningkatan volume penjualan regional ini menghasilkan peningkatan total volume penjualan sebesar 2,1% YoY.
“Peningkatan penjualan regional merupakan upaya Perseroan untuk memastikan utilisasi fasilitas produksi tetap terjaga serta memperkuat posisi SIG sebagai industri bahan bangunan terbesar di Asia Tenggara”, kata Hendi Prio Santoso.

Beban Pokok Pendapatan pada kuartal I 2021 tercatat Rp5,77 triliun, atau turun 1,80% YoY. Perseroan secara konsisten terus menjalankan inisiatif efisiensi, seperti menjaga konsumsi bahan bakar, energi, bahan baku, serta meningkatkan penggunaan bahan daur ulang dan limbah dari industri lain. (Aris)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini