Raih Medali Perak dan Perunggu PON XX Papua, Tim Motocross dan Motoroadrace Jateng Masih Tetap Bersyukur

Aksi Dzaif Arkhan Madani dari Jawa Tengah, kategori 125cc ( 13-17 tahun ) beregu, cabang olah raga Motocross PON XX Papua , bertempat di di Sirkuit Freegebb Waninggap Sai Cau Tak, Kabupaten Merauke , Sabtu ( 9/10/21). Foto : PB PON XX PAPUA.

Merauke (Sigi Jateng) – Setidaknya Empat pembalap Jateng yang turun di ajang motor cross PON XX Papua babak belur gagal mendapatkan medali atau tiga besar di kelasnya masing-masing. Lintasan motocross Tanah Miring Merauke rupanya kurang bersahabat bagi para pembalap Jateng.

Sebelumnya, road race yang digelar dua hari sebelumnya di tempat yang sama, para pembalap Jateng masih mampu meraih satu perak dan satu perunggu.

Posisi Start beregu 125cc ( 13-17 Tahun ) , cabang olah raga Motocross PON XX Papua , bertempat di di Sirkuit Freegebb Waninggap Sai Cau Tak, Kabupaten Merauke , Sabtu ( 9/10/21).Foto : PB PON XX PAPUA

Sedangkan, dari total delapan emas dalam cabang bermotor ini yang diperebutkan, tuan rumah Papua justru berhasil menyabet lima emas. Tiga emas lainnya, dibagi rata, Jatim, DKI, dan NTB.

Dalam ajang moto cross, para pembalap jateng babak belur, selain tidak mendapatkan medali juga luka-luka seperti lecet di tangan karena terjatuh sebelum finis. Akibatnya, catatan waktunya terpaut jauh dengan dengan pembalap lain.

Seperti M Rubin Caesar, tidak bisa melanjutkan perlombaan di kelas beregu MX 125 CC. Begitu pula Dzaif Arkhan Madani, terjatuh saat tampil dalam kelas MX 125 cc perorangan. Kroser lainnya Rizky Hanif dan Erwin tidak mampu bersaing di tiga besar dalam beregu MX 250 CC maupun perorangan MX 250 CC.

Ketua IMI Jateng Frits Yohanes mengakui kehebatan lawan-lawannya dalam perlombaan bermotor PON ini. Ini akan menjadi bahan evaluasi pembinaan bermotor Jateng ke depan.

“Tua rumah papua, harus diakui lebih baik karena mereka telah mengenal sirkuit. Mereka telah berlatih setiap hari di sirkuit tempat perlombaan PON sehingga mengenal detil seluk beluk kesulitan setiap lintasan balap baik road race atau motocoross,” katanya.

Di satu sisi di ajang balap motor ini, lanjut Frits, perlu dana besar dalam pembinaan dan persiapan PON. “Jateng sendiri tidak cukup banyak dana guna menunjang perkembangan bermotor ini. Dana-dana yanga dikeluarkan selama ini berasal dari kocek pribadi,” tuturnya.

Meski begitu, dari hasil perolehan satu medali perak dan satu perunggu dari bermotor ini, dirinya tetap mensyukuri. Mengingat pada pelaksanaan sebelumnya di PON Jabar tahun 2016 silam, Jateng justru sama sekali tidak mendapatkan medali.

Terpisah, Plt Ketua KONI Jateng Bona Ventura didampingi Sekum Heny Setyawati saat mengunjungi mes para pembalap di kompleks Kompi B Senapan Merauke usai perlombaan. Bona tetap menyampaikan apresiasi atas perjuangan yang dilakukan pembalap saat bertanding. Mereka telah mengeluarkan kemampuan sekuat tenaga, meskipun hasilnya tidak sesuai harapan.

“Ya terkadang orang lain tidak melihat perjuangannya seperti apa di lapangan, dan hanya tahu hasilnya. Kami harap anak-anak tetap semangat,” tuturnya. (Dye)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini