Positivity Rate COVID-19 Tinggi Saat Libur Naik Jadi 18,4 Persen, Begini Penjelasan Menkes Budi

Ilustrasi - Positivity Rate Covid-19. Foto : Shutterstock

Jakarta (Sigi Jateng) – Angka positivity rate COVID-19 di Indonesia meningkat, terakhir di angka 18,4 persen. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan tingginya positivity rate COVID-19 disebabkan, pada masa libur atau libur panjang, jumlah orang yang dites lebih sedikit. Jadi, angka positivity rate menjadi tinggi.

 Menkes Budi Gunadi Sadikin. Foto : Istimewa

“Banyak yang bertanya mengenai positivity rate tinggi akhir-akhir. Memang positivity rate tinggi, khususnya di hari libur jumlah yang dites turun, akibatnya kasus terkonfirmasi juga turun dan positivity rate naik,” kata Menkes Budi saat konferensi pers virtual di akun YouTube Kemenkes, Rabu (17/2/2021).

“Even (bahkan) dalam kondisi normal, angka positivity rate di Indonesia pada kisaran 20-an ini masih tinggi. Harusnya positivity rate yang bagus di bawah 5 (persen). Kami analisa apakah positivity rate tinggi karena masalah lonjakan confirmed case di Indonesia,” ujar BGS, sapaan Menkes.

BGS mencontohkan tingginya positivity rate COVID-19 pada masa libur tahun baru 2021. Kemudian pada akhir pekan, 10-11 Januari, 17-18 Januari, hingga 31 Januari-1 Februari.

“Dari data positivity rate dan juga data kasus, untuk setiap liburan selalu turun. Misalnya 1 sampai 4 Januari, jumlah testing-nya rendah, jumlah positivity rate tanggal 1, tanggal 2 tinggi. kita lihat tanggal 10-11 Januari, itu weekend, positivity rate-nya naik, kemudian turun lagi. Kita lihat tanggal 17-18 Januari, itu weekend, testing turun, positivity rate naik,” paparnya.

Cara menghitung positivity rate adalah jumlah total kasus positif dibagi dengan jumlah orang yang dites dan dikalikan 100. Nah yang terakhir, periode libur panjang adalah pada saat libur Imlek.

“Karena setiap hari libur, jumlah testing-nya turun, sehingga penyebutnya turun, positivity rate-nya naik. Kebetulan di empat hari terakhir ini karena liburannya agak panjang, libur Imlek, makanya kemudian positivity rate naik terus,” kata BGS.

Berdasarkan data dari Satgas Penanganan COVID-19 pada Selasa (16/2/2021), tambahan kasus sebanyak 10.029 hari ini didasari pemeriksaan 28.167 spesimen COVID-19. Total kasus di Tanah Air sebanyak 1.233.959 kasus. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), angka ideal positivity rate COVID-19 maksimal 5 persen.

Bila dihitung harian, jumlah positivity rate pada Selasa (16/2) mencapai 38,34%. Namun jika positivity rate secara keseluruhan yaitu total kasus kumulatif dibagi jumlah orang diperiksa kemudian dikali 100 persen, hasilnya 18,4%. (dye)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini