Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Terjatuh, Begini Pernyataan Resmi Pihak Boieng

Prajurit TNI AL menunjukkan serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang ditemukan di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021).

Jakarta (Sigi Jateng) – Pihak produsen manufaktur pesawat asal Amerika Serikat, Boeing, memberikan tanggapan atas jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182. Pesawat ini pesawat produksi dari Boeing dengan seri 737-500.

Boeing menyatakan bahwa mereka telah mengetahui kejadian ini dari pemberitaan sejumlah media. “Kami sedang berkomunikasi dengan maskapai pelanggan kami dan bersiap untuk mendukung mereka dalam masa sulit ini,” demikian pernyataan resmi Boeing di laman resmi mereka pada Sabtu, (9/1/2021) kemarin.

Maskapai Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJY182 diduga hilang kontak saat mengudara di atas perairan Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1/2021) kemarin. Maskapai swasta ini lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Pontianak.

Ini bukanlah kejadian pertama yang melibatkan pesawat Boeing. Sebelumnya, ada pesawat Boeing 737 MAX 8 milik maskapai Lion Air yang jatuh di sekitar perairan Karawang, Jawa Barat, pada Senin, (29/10/2018) silam.

Lima bulan kemudian, pesawat yang sama dioperasikan pun kembali mengalami kecelakaan. Kali ini, pesawat milik Ethiopian Airlines 302 yang jatuh di Bishoftu, bagian tenggara Addis Ababa, Ethiopia, pada Minggu (10/3/2019) silam.

Tujuh bulan selanjutnya, Kepala Eksekutif Boeing, Dennis Muilenburg mengaku bahwa pabrikan pesawat itu telah membuat kesalahan terkait dua kecelakaan pesawat jenis 737 MAX yang tercatat telah menewaskan 346 jiwa. Lion Air dengan 189 korban dan Ethiopian Airlines 157 orang.

Pengakuan itu disampaikan dalam kesaksian tertulis yang dipublikasikan kepada publik kemarin waktu setempat berdasarkan hasil sidang di depan Kongres Amerika Serikat. “Kami telah belajar dan masih belajar dari kecelakaan ini, pak Ketua. Kami tahu kami membuat kesalahan dan membuat beberapa kekeliruan,” ujar Muilenburg memberitahu Komite Perdagangan Senat AS seperti dikutip Reuters, Selasa (29/10/2019) silam. (tmp/dye)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini