Perpindahan Pedagang Pasar Johar Belum Terlaksana, Ini Kata Walikota

Asisten II Walikota Semarang, Widoyono. (Foto: Mushonifin/sigijateng.id)

SEMARANG (Sigi Jateng) – Proses perpindahan pedagang Pasar Johar dari relokasi MAJT terus menjadi polemik, namun hingga saat ini. Perpindahan yang seharusnya sudah dilakukan sejak tanggal 10 Oktober 2021 belum kunjung terlaksana. Hal itu diakibatkan masih ada pedagang yang belum mendapatkan kepastian hak-haknya.

Walikota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan memang masih terjadi protes dari para pedagang, namun tensinya sudah menurun.

“Johar berproses, Alhamdulillah para pedagang memahami situasi pasar Johar hari ini. Memang masih ada yang protes, tapi tensinya tidak setinggi dulu. Mereka juga memberikan masukan pada kami terkait mekanisme memasukkan pedagang ke lapak-lapanya kembali,” ujar pria yang akrab disapa Hendi, Jum’at (15/10/2021).

Sementara itu, Asisten II Walikota Semarang, Widoyono yang bertanggungjawab atas proses undian E-Pandawa dan pemindahan pemindahan pedagang meminta agar secepatnya para pedagang yang lolos undian untuk pindah dan menempati lapaknya.

“Dari 3802 pedagang yang diundi melalui aplikasi E-Pandawa, sekarang itu setidaknya ada 1000 yang sudah dapat notifikasi tempat dan pengesahan untuk segera pindah daro relokasi MAJT ke Pasar Johar,” pinta Widoyono.

Widoyono mengatakan protes-protes itu berdatangan memang karena adanya pengurangan kapasitas di Pasar Johar Cagar Budaya.

“Nah sekarang problemnya ada pedagang-pedagang yang dulunya punya lapak atau kioas di utara, tengah, selatan, dan Kanjengan belum dapat tempat. Karena logikanya, dulu Johar Utara kiosnya ada 400 tapi sekarang ada 51. Nah yang 300 pedagang yang tidak dapat sama sekali itu akan kita akomodir untuk dapat tempat di Johar Utara, Tengah, Selatan, atau Kanjengan. Namun bukan kios mengingat keterbatasan tempat,” beber Widoyono.

Sementara itu, di Shoping Centre Johar (SCJ) Pemkot telah menyediakan 1000 tempat.

“Lalu kemudian di SCJ kami menyediakan 4 lantai mulai lantai 3 hingga 6 dengan kurang lebih hampir 1000 loss,” jelasnya.

Namun SCJ sendiri baru bisa ditempati setidaknya pertengahan 2022.

“Nanti setelah renovasi selesai, April 2022 sudah biaa ditempati,” ujarnya.

Terkait dengan pengosonhan Johar Utara lantai 2 sayap timur dan barat, Widoyono mengatakan hal itu kebijakan dari kementerian PUPR selaku pemegang proyek pembangunan.

“Untuk permasalahan pengosongan Johar Utara lantai dua sayap timur dan barat itu kebijalam dari Kementerian PUPR, karena pertimbangan kapasitas yang terbatas dan kekuatan bangunan. Apalagi status cagar budaya Pasar Johar itu membuat kapasitas harus dikurangi 60 persen,” pungkasnya. (Mushonifin)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini