Pemerintah akan Hapus BBM Premium-Pertalite, Lalu Harga Pertamax Apakah Turun?

Ilustrasi (Foto : Istockphoto/Pixabay.com)

Jakarta (Sigi Jateng) – PT Pertamina (Persero) buka-bukaan terkait kemungkinan menurunkan harga Pertamax usai penghapusan BBM Premium. Selain Premium, ke depannya Pertalite juga akan dihapus.

Apakah nantinya, hanya akan ada Pertamax di SPBU. Lalu Pertamina akan menurunkan harga Pertamax? “Untuk harga (Pertamax), masih kita review secara periodik,” ujar Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial & Trading Irto Ginting, Senin (27/12/2021).

Irto menjelaskan, wewenang penghapusan Premium bahkan Pertalite ke depannya ada di tangan pemerintah. Pertamina akan menjalankan keputusan pemerintah. Saat ini, masyarakat dinilai sudah semakin menyadari penggunaan BBM berkualitas yang sesuai dengan spesifikasi kendaraannya.

“Pertamina juga terus mengedukasi dan memberikan benefit tambahan kepada masyarakat untuk menggunakan BBM berkualitas,” katanya.

Sebelumnya, Pemerintah mewacanakan penghapusan BBM jenis Premium (RON88) dan Pertalite (RON 90) akan dihapus seiring berjalannya transisi energi dari fosil ke energi bersih. Lalu apakah penghapusan Premium dalam waktu dekat bakal berdampak bagi masyarakat?

Menurut Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan, dampak penghapusan Premium lebih kecil jika dibanding produk gasoline lain karena konsumsinya juga minim.

“Konsumsi premium saat ini hanya 7,8% jika dibandingkan dengan konsumsi total BBM, dan 11,7% jika dibandingkan dengan konsumsi gasoline seperti Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo,” jelas Mamit, Senin (27/12/2021).

Lanjutnya, angka konsumsi yang relatif rendah ini disebabkan kesadaran dari masyarakat yang sudah mulai menggunakan BBM dengan RON tinggi seperti Pertalite bahkan Pertamax.

Rencana penghapusan Premium ini dilakukan Pemerintah bukan tanpa alasan. Pemerintah secara resmi telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang tertuang dalam Perjanjian Paris.

“Kita mempunyai target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada 2030,” kata Mamit Setiawan. (Dye)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini