Pasca COVID-19, Dewan Dorong Percepatan Digitalisasi UMKM untuk Pemulihan Ekonomi

SEMARANG (Sigijateng.id) – Anggota Komisi B DPRD Jawa Tengah Setia Budi Wibowo mendorong pemerintah untuk mengarahkan APBD Jateng pada tahun 2022 kepada pendampingan, pemanfaatan teknologi, dan digitalisasi UMKM. 

Menurutnya tren ekonomi kedepan akan terjadi perubahan perilaku konsumen dalam penggunaan teknologi digital sehingga dalam mendorong dan mempercepat digitalisasi UMKM ada dua titik tekan program yaitu peningkatan kapasitas SDM pelaku UMKM dan dukungan kebijakan kemudahan pasar, sehingga pelaku UMKM bisa melakukan pemasaran dengan mudah dlm menjalankan keberlangsungan bisnis.

Selain itu, bonus demografi juga mulai menjadi perhatian untuk dipersiapkan sejak dini karena nantinya perekonomian akan banyak didominasi oleh generasi milenial yang sangat akrab dengan teknologi dan kreatifitas, sehingga keseriusan pemerintah dalam melakukan kurasi topik-topik krusial dalam proses pembuatan program untuk mengakselerasi program pelatihan mulai dari perencanaan, ide, sampai pemasaran produk diperlukan untuk recovery dunia usaha di Jawa Tengah. 

Harapannya generasi milenial ini nantinya tidak hanya menjual produk, namun akan mendapat pendampingan untuk menciptakan inovasi ide bisnis yang berangkat dari masalah dan memberikan solusi serta dampak nyata bagi para penggunanya dan pertumbuhan di Indonesia.

“Pada tahun 2024-2030 perekonomian akan dikelola oleh mayoritas generasi milenial, sehingga kita bisa arahkan APBD 2022 untuk akselerasi digitalisasi ekonomi,” katanya dalam siaran tertulis yang diterima Sigijateng.id, Kamis  (30/9/2021). 

“Program yang disiapkan pun tidak hanya sekedar pelatihan tapi juga pendampingan, pembuatan sistem manajemen hingga digital marketing. Jangan sampai sudah punya produk atau jasa tapi tidak bisa memasarkannya,” lanjutnya.

Berdasarkan sensus dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020 dari total 36,52 juta jiwa di Jawa Tengah 24,93% nya adalah generasi milenial, serta 25,31% nya adalah generasi Z. Menurut William H. Frey analysis of Census Bureau Population Generasi milenial adalah generasi yang Lahir antara tahun 1981 – 1996 dan pada saat ini diperkirakan berusia 24-39 tahun dan generasi Z merupakan generasi yang lahir antara tahun 1997-2012 dan pada saat ini berada pada usia antara 8-23 tahun.

“Artinya mayoritas penduduk jawa tengah ini sekarang adalah anak muda, sehingga harus diberikan program yang sesuai dengan anak muda. Jika masih diberikan pelatihan konvensional maka kita akan tertinggal,” Jelas Wakil Ketua Fraksi PKS DPRD Jateng ini.

Lebih lanjut bowo menjelaskan, program digitalisasi ekonomi yang memprioritaskan pemanfaatan teknologi tersebut juga sebagai upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 juga antisipasi jika terjadi resesi ekonomi yang serupa maka perekonomian di jawa tengah akan lebih kuat karena disangga oleh anak-anak muda yang siap menghadapi resesi tersebut.“Program pelatihan yang memprioritaskan pemanfaatan dan penguasaan teknologi bagi anak muda akan mengakselerasi perekonomian Jawa Tengah dan bermanfaat juga jika menghadapi resesi ekonomi seperti beberapa waktu terakhir, yang menyebabkan perekonomian sempat lumpuh,” pungkasnya. (aris)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini