Open BO, SMK Swadaya Semarang Adakan Pelatihan Bisnis Online

Arif Witjaksono, S.Pd, Kepala Sekolah SMK Swadaya Semrang. (Dok.)

SEMARANG (SigiJateng) – SMK Swadaya Semarang Gaungkan Open BO untuk para pelaku bisnis kecil dan UMKM. Open BO adalah akronim dari Bisnis Online untuk menyesuaikan diri dengan situasi pandemi.

Untuk itu, SMK Swadaya saat ini membangun kerjasama industri dengan salah satu praktisi Bisnis Online. Kepala SMK yang beralamat di Jl. Taman Progo Kota Semarang itu, Arif Witjaksono, S.Pd, menyebut program ini sebagai wujud adaptasi SMK Swadaya di era new normal.

“Banyak wali murid yang merasakan sulitnya mencari rejeki di masa pandemi, makanya siswa-siswi di sini kami ajari bisnis online, selain menerapkan ilmu yang diajarkan juga bisa membantu perekonomian orang tua mereka,” ujarnya melalui pesan daring pada Minggu (17/1/2021).

Arif mengatakan, musim Covid-19 membuat peta ekonomi dan bisnis berubah.

“Bukan yang punya modal besar yang bisa bertahan, tapi yang bisa bertahan adalah siapa saja yang menyesuaikan dengan keadaan,” ungkap Arif.

Arif menyebut salah satu penyesuaian yang harus dilakukan adalah dengan open BO, alias membuka Bisnis Online.

“Karena jualan offline sudah dibatasi visit (kunjungan fisik) dan dibatasi jam buka operasional toko,” tukasnya.

Fadlul Bashory, S.E, Ketua Jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran SMK Swadaya Semarang juga mengimani hal yang sama, bahwa masa pandemi ini membuat ekonomi sebagaian besar warga kecil nyaris lumpuh.

“Maka SMK Swadaya bekerjasama dengan praktisi dan trainer bisnis online untuk turut mengkampanyekan gerakan bisnis di rumah aja, alias via daring,” jelasnya.

Lebih lanjut, Retno Werdiningrum, selaku Waka Humas SMK Swadaya juga menginformasikan bahwa SMK Swadaya membuka kelas bimbingan dan belajar digital marketing gratis untuk masyarakat secara umum.

“Ini sebagai bukti bakti kami untuk Kota Semarang,” terangnya.

Sebelumnya, SMK Swadaya Semarang berrencana menggelar pelatihan secara offline atau tatap muka. Namun karena muncul kebijakan PPKM, akhirnya diurungkan. Waka Kesiswaan SMK Swadaya Semarang, Taufik Kurohman, mengatakan dalam pelatihan ini peserta hanya diminta membayar 100 ribu rupiah saja untuk mendapatkan pelatihan di atas.

“Dijamin paling murah se Indonesia raya. Karena juga dilatih oleh mentor berpengalaman,” ungkap Taufiq. (mushonifin)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini