Mencuat Sungai Bengawan Solo Tercemar Limbah, Polda Jateng Temui Pengusaha Alkohol di Sukoharjo. Begini Hasilnya

Lokasi IPAL komunal di Dusun Sentul, Desa Bekonang, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Foto: Istimewa

Solo (Sigi Jateng) – Kasus dugaan pencemaran limbah di aliran sungai Bengawan Solo dalam beberapa waktu terakhir kian mencuat. Bahkan, adanya pencemaran limbah tersebut masyarakat yang tinggal di sekitar sungai Bengawan Solo mengeluhkan kondisi tersebut.

Terlebih, ekosistem yang ada di sepanjang aliran Bengawan Solo ikut rusak akibat tercemar. Menyikapi hal tersebut, Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah (Jateng) bertindak melakukan pengecekan kondisi Sungai Bengawan Solo yang tercemar limbah.

Dari hasil pemeriksaan, pencemaran diduga akibat pembuangan limbah dari industri rumahan ciu. “Kemarin sudah ditinjau langsung jajaran Ditreskrimsus. Namun untuk hasil tinjauan tersebut, kami akan berkoordinasi dengan kementerian terkait,” kata Kabid Humas Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, Sabtu (11/9/2021).

Selain itu, tim Diteskrimsus Polda juga mengecek perusahaan di sekitar aliran Bengawan Solo, di antaranya pabrik tekstil dan plastik. Tim telah mengimbau kepada masing-masing ketua paguyuban industri alkohol untuk tidak membuang limbah ciunik atau badeg secara sembarangan.

Mereka juga diminta memaksimalkan IPAL yang telah dibuat. “Kami sudah mengecek tempat pengusaha alkohol di Kecamatan Mojolaban dan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo,” katanya.

Selain itu, Polda Jateng akan berkoordinasi dengan DLHK untuk mendapatkan data-data perusahaan yang tidak melaksanakan sanksi administrasi yang telah diberikan oleh DLHK prov Jateng.

“Tim telah melakukan pengambilan sampel air yang diduga tercemar di beberapa titik pembuangan limbah oleh petugas yang memiliki sertifikat terkait metode pengambilan sampel,” katanya.

Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten sukoharjo menyebut persoalan limbah tak hanya dari wilayahnya, namun banyak industi dari daerah lain di sekitar Sungai Bengawan Solo.

Kepala DLH Sukoharjo, Agustinus Setyono mengatakan, persoalan limbah masuk Sungai Bengawan Solo selalu mengemuka saat memasuki musim kemarau. Keluhan muncul ketika debit air sungai menurun dan warnanya menghitam.

Dikatakannya, terdapat tiga anak sungai dari Sukoharjo yang bermuara di Bengawan Solo, yakni Sungai Samin, Sungai Jenes dan Sungai Langsur. Sementara di sekitar aliran ketiga anak sungai, terdapat banyak usaha kecil hingga perusahaan.

Mulai dari usaha rumahan produksi etanol untuk bahan baku alkohol, hingga industri printing dan tekstil. Semua usaha ini menghasilkan limbah cair. Pihaknya selalu mengecek kelaikan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) secara berkala. “Kami menekankan pada pemilik usaha agar tidak membuang langsung air limbah ke sungai tanpa disaring melalui IPAL,” kata Agustinus Setyono, pada Kamis (9/9/2021). (Dye)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini