Mau Durian Kholil? Ini Dia Sejarah Durian Juara Asal Mijen Semarang

Muhammad Kholil (kiri) sedang mengupas durian bersama rekan-rekannya. (Dok.)

SEMARANG (Sigi Jateng) – Durian juara, demikianlah gambaran durian varietas unggul dalam kategori durian lokal yang berasal dari Kelurahan Bubakan Kecamatan Mijen Kota Semarang.

Awalnya Durian tersebut diberi nama durian Kholil, sesuai dengan nama orang yang membudidayakan varietas durian tersebut, Muhammad Kholil

Nama Kholil menjadi brand nama Durian super tersebut setelah meraih berbagai juara dari tingkat kota, provinsi hingga nasional. Kholil sendiri mengatakan bahwa awalnya dia menamai Durian itu dengan nama “Durian Emas”.

“Nama awalnya bukan durian Kholil tapi saya beri nama durian emas, itu karena warna dagingnya terlalu kuning. Nama Kholil karena kebetulan saya sebagai penjual dan yang membudidayakannya,” ujar Kholil pada Kamis (28/1/2021).

Kholil mengatakan namanya dilekatkan pada Durian itu sejak Oktober 2008. Pada saat ada perlombaan pada festival durian, Durian miliknya berhasil memenangkan penghargaan.

“Jadi sejarah awalnya Oktober 2008 ada lomba festival durian tingkat Kota Semarang menang, baru tingkat Provinsi Jateng menang lagi, lama-lama namanya jadi durian Kholil,” kata Muh Kholil.

Berjalannya waktu pada 2011, duriannya juga memenangkan juara 1 tingkat nasional lomba Sumber Daya Genetik, yang dilepas Kementerian Pertanian saat itu. Kemudian pada 2016, duriannya disertakan dalam festival durian di TMII Blok M Jakarta dan Kelapa Gading Square.

Dalam masa panen akhir 2020 kemarin, Kholil mengaku senang karena dalam satu pohon indukan bisa menghasilkan 300 butir buah. Perkebunan durian miliknya sendiri berada di daerah Kuncen, Bubakan, Mijen, dengan luas 1,5 hektare.

Dilihat dari warna dagingnya, durian ini lebih kuning dibandingkan durian pada umumnya. Selain itu Durian Kholil mengandung kadar alkohol yang rendah, sehingga menghasilkan rasa yang lebih manis tidak pahit. Tapi rasanya juga ada yang manis pahit.

Tekstur dagingnya juga lembut, pulen dan tebal serta memiliki biji yang kecil. Bobotnya mencapai 3 hingga 4,5 Kilogram. Ditambah memiliki icon satu pohon induk usianya mencapai 100 tahun lebih.

“Pohon indukannya sangat besar, jumlahnya cuma satu, tapi turunanya ada 120 pohon dengan berbagai jenis durian, mulai musang king jawa, durian kholil, duri hitam, bawor, montong, yu yem dan banyak lagi,” jelas pria yang menjadi Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Makmur Barokah, tersebut.

Sedangkan harga relatif murah ada yang per kilo Rp 20 ribu, Rp 70 ribu, hingga Rp 350 ribuan, dalam seminggu terakhir sudah terjual 200 butir- 500 butir buah. Hanya saja yang terjual beraneka ragam jenis. Adapun ukuran terbesar mencapai 4,7 Kilogram, untuk akhir-akhir ini paling besar 3, 6 Kilogram.

“Jenis yu Yem, itu dari nama ibu saya Sutiyem di panggil yu Yem, tapi pernah juara Kota Semarang. Disini jenisnya lebih dari 10, jadi banyak, ada jenis doyong, kunir, musang king jawa, yu yem, kholil, brintik dan banyak lagi,” sebut pria yang menjual durian sejak 1997 itu.

Pohon induk durian Kholil memiliki tinggi sekitar 30 meter, yang telah dilengkapi penangkal petir. Adapun alat tersebut merupakan bantuan dari Pemkot Semarang pada 2013. Untuk masa panen durian miliknya di usia 4-5 tahun.

Hal itu jauh lebih cepat jika dibandingkan usia panen durian lokal yang umumnya dipanen pada usia 8-10 tahun. Guna menjaga kualitas durian miliknya, pria kelahiran 9 September 1966, itu juga melakukan pemangkasan dahan serta pemupukan rutin dengan pupuk kandang usai panen.

“Tujuan pemangkasan untuk merapikan ranting dan menyeimbangkan perkembangan buah durian. Kalau pemupukan dilakukan untuk memberantas hama seperti lalat buah, rayap pohon, dan hewan penggerek batang, atau sejenis hewan yang suka merusak batang dengan membuat lubang di dalamnya,” kata Ketua Asosiasi Tanaman Buah (ATB) Kota Semarang, itu

Kholil juga rutin melakukan penjarangan buah. Atau teknik membatasi jumlah buah yang ada di pohon agar kualitas rasanya terjaga. Menurutnya pohon durian dikenal sebagai pohon yang kemayu atau manja, maka dari itu penyiraman harus dilakukan dengan hati-hati. Pohon durian tidak boleh kekurangan atau kelebihan air.

Dikatakannya, biasanya untuk pohon usia 0-1 tahun dibutuhkan air 5-10 liter/2 hari, usia 1-4 tahun dibutuhkan air 20 liter/2 hari. Sedangkan pohon yang telah dewasa cukup disiram seminggu sekali saja. Adapun budidaya durian Kholil biasa dilakukan dengan okulasi atau tempel.

“Dari awal menanam 6 tahun sudah bisa di panen. Kami juga memiliki central jambu Kristal dalam satu kelompok tani sampai memiliki enam ribu pohon, karena sinarnya harus maksimal, jadi di taman dekat sawah,” sebutnya. (Mushonifin)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini