Makam Mahasiswa di Karanganyar Dibongkar, Diduga Korban Penganiayaan

Makam tempat almarhum Ridwan di makamkan.

KARANGANYAR ( Sigijateng.id ) – Makam seorang mahasiswa asal Dusun Brongkol RT01/10 Desa Kwangsan, Jumapolo, Karanganyar, bernama Ridwan, dibongkar petuga skepolisian setempat, Kamis (27/5/2021). Pembongkaran dilakukan karena Ridwan diduga menjadi korban penganiayaan.

Pembongkaran makam yang terletak di dusun Brongkol Desa Kwangsan kecamatan Jumapolo dilakukan tim ahli forensik RS Moewardi Solo. Proses autopsi dipimpin Wahyu Dwi Atmoko, Kepala instalasi forensik RS Moewardi, dibantu Adji Suwandono dan Noviyanto Adi Nugroho.

Kapolres Karanganyar AKBP Mochammad Syafi Maulla melalui Kasat Reskrim AKP Kresnawan Hussein disela-sela proses autopsi kepada sejumlah wartawan menyampaikan, makam dikorban kemudian jenazahnya diautopsi. Langkah autopsi dilakukan untuk mengetahui dan memastikan penyebab meninggalnya korban.

“Autopsi untuk mengetahui sejauh mana penyebab kematian korban,” jelas Kasatreskrim di lokasi pembongkaran makam.

Terkait luka lebam diawal penemuan mayat menurut keterangan tersangka dilakukan dengan tangan kosong.

Sejauh ini tidak ditemukan alat dan tidak ada pengakuan dari tersangka maupun saksi yang melihat melakukan pemukulan dengan menggunakan alat.

Sampai saat ini barang bukti yang diamankan, motor korban, kendaraan tersangka untuk membawa jasad korban, kain pel yang digunakan membersihkan darah yang keluar dari mulut korban (sesuai keterangan saksi) di lokasi sementara sebelum jasad dibuang.

Sementara itu, pantauan di lokasi proses pembongkaran makam saat ini masih berlangsung. Pembongkaran makam dibantu tim relawan dan dijaga aparat kepolisian.

Sebelumnya, Ridwan ditemukan tewas oleh warga di bawah jembatan Desa Tugu perbatasan Kecamatan Jumantono Karanganyar dengan Kecamatan Polokarto, Sukoharjo.

Pertama kali yang menemukan adalah Sardimun (50) warga desa setempat, Senin (17/5/2021). Awalnya, saat melintasi jembatan Sardimun melihat sebuah kendaraan roda dua tergeletak di semak-semak dekat jembatan.

Penasaran Sardimun berhenti dan memanggil warga lainnya saat itu juga melintas untuk menanyakan siapa pemilik sepeda motor tersebut. Mereka akhirnya sepakat untuk mencari pemiliknya.

Saat melihat ke bawah jembatan, mereka melihat tubuh yang tergeletak persis dibawah jembatan Tugu. Mereka langsung menghubungi pihak desa dan melaporkannya pada polisi.

Warga sekitar tidak ada yang mengenal korban, namun dari identitas yang ditemukan di celananya, korban adalah Ridwan seorang mahasiswa asal Dusun Brongkol Rt01/10 Desa Kwangsan, Jumapolo, Karanganyar.

Sementara itu Kasatreskrim Polres Karanganyar AKP Kresnawan Hussein mengatakan hasil penyelidikan awal, merupakan Laka lantas.

“Hasil penyelidikan awal Laka lantas,” ungkapnya.

Menurut Kasatreskrim, jenazah sudah dibawa ke RSUD Kartini Karanganyar. Termasuk barang bukti (BB) juga sudah diamankan ke Polres Karanganyar.

Namun dalam perkembangannya, penyebab kematian Ridwan diduga bukan karena kecelakaan namun karena dianiaya orang.

Pada Kamis (20/5) malam tim Satreskrim Polres Karanganyar mengamankan seorang pria berinisial AH warga Jumantono Karanganyar. AH merupakan terduga pelaku penganiayaan Ridwan.

Kapolres Karanganyar AKBP Muchammad Syafi Maula melalui Kasatreskrim Polres Karanganyar Kasatreskrim AKP Kresnawan Husain sampaikan kronologis penangkapan tersebut.

Kresnawan menyampaikan, semula pihaknya mendapatkan informasi dari masyarakat adanya temuan mayat di bawah jembatan Tugu Jumantono.

Saat awal penemuan jasad korban, pihaknya belum menemukan bukti awal yang cukup. Sehingga kesimpulan awal adalah korban laka lantas.

Namun, pihaknya memiliki kecurigaan ada tindak pidana dalam penyebab kematian korban. Sehingga dilakukan penyelidikan lebih lanjut dan mengumpulkan informasi.

Dari beberapa informasi yang masuk menyebut korban mengalami tindak penganiayaan. Pada kamis (20/5) diamankan seorang pria terduga pelaku berinisial AH warga Jumantono.

“Pengakuan AH, dirinyalah yang melakukan tindak penganiayaan terhadap korban,” lanjutnya.

Penganiayaan tersebut dilakukan di salah satu rumah wilayah Jongke, Karanganyar. Dari hasil pengembangan kasusnya, hingga diamankan lagi tiga orang terduga pelaku lain.

“Kita lakukan pemeriksaan dan kita dalami lagi apakah masih ada yang membantu. Termasuk menggali motif dan modusnya nanti akan kita laporkan lebih lanjut. Saat ini masih dalam penyelidikan,” bebernya.

Kasatreskrim juga menyebut tidak menutup kemungkinan dari pengembangan penyidikan akan ada penambahan jumlah tersangka baru. Pasalnya sampai saat ini motif tindakan yang dilakukan terduga pelaku masih belum terbuka.

“Karena yang bersangkutan sejauh ini mengaku aksinya (penganiayaan) dilakukan seorang diri. Bersama satu orang yg membantu membuang mayat dan motor korban. Dimungkinan ada (penambahann). Bisa saja ada penambahan tersangka baru. Tergantung pemeriksaan dan hasil penyelidikan,” pungkasnya. (Aris)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini