Mahasiswa UIN Bantu BPS Margo Widodo Beri Penyuluhan Sosial

Danang Firdaus Mahasiswa UIN Walisongo Semarang yang sedang mengikuti KKN RDR-77 memberikan materi penyuluhan kepada Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) BPS Margo Widodo. (Dok. KKN UIN WS)

SEMARANG (Sigi Jateng) – Komunitas Relawan Kesejahteraan Sosial (RKS) menjalin kerjasama dengan Balai Persinggahan Sosial (BPS) Margo Widodo untuk mencanangkan program bimbingan dan penyuluhan agama.

Kegiatan tersebut dibantu oleh Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang. Sasaran dari kegiatan ini adalah Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) BPS Margo Widodo.

Danang Firdaus Mahasiswa UIN Walisongo Semarang yang sedang mengikuti KKN RDR-77 menjelaskan pada program ini tidak seluruh PPKS dilibatkan karena mengingat ini adalah kegiatan penyuluhan yang menuntut pada tingkat pemahaman objek sasarannya. Sehingga hanya ODGJ dengan gejala ringan dan para PGOT saja yang diberikan program penyuluhan Agama.

“Saya melihat selama ini pengabdian masyarakat kebanyakan hanya berkutat kepada masyarakat di sekitar lingkungan pengabdian dan masih jarang menyentuh segmen masyarakat marjinal, sehingga menggugah hati saya untuk melaksanakan kegiatan pengabdian di BPS Margo Widodo bersama rekan-rekan RKS.” Kata Danang, Kamis (14/10/2021).

Danang mengatakan masyarakat marjinal adalah komunitas masyarakat pinggiran yang mendapatkan perhatian dan perlakuan khusus akibat menurunnya fungsi sosial mereka. Diantaranya adalah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), Pengemis, Gelandangan, dan orang terlantar (PGOT) atau tunawisma, dan lansia.

Mereka sangat memerlukan pelayanan yang utuh dari mulai pelayanan kesehatan, kebutuhan pokok, makanan bergizi, pakaian layak pakai, dan bimbingan mental spiritual. Oleh karena itu, guna pemenuhan pelayanan masyarakat marjinal.

Kegiatan penyuluhan Agama yang dilaksanakan di BPS Margo widodo berupa penyampaian pesan-pesan dan pengetahuan agama secara umum. Dan disampaikan dengan bahasa yang ringan menyesuaikan daya pemahaman PPKS.

Materi-materi yang disampaikan seputar Rukun Iman, Islam, akhlak, dan praktik ibadah dalam Islam. Tidak jarang, sesekali para instruktur RKS mengingatkan Danang ketika memberikan penyuluhan untuk memberikan sedikit sentuhan ice breaking di sela-sela sesi penyuluhan agar para PPKS tidak merasa jenuh. Ice Breaking dapat berupa senam ringan di tempat, membaca asmaul husna, dzikir, dan sholawat bersama-sama.

“Saya sangat senang bisa berkolaborasi dengan Mahasiswa yang sedang menjalani program KKN, bagi saya ini bukan lagi masa untuk berkompetisi tapi memperbanyak kolaborasi untuk meningkatkan kontribusi dan dedikasi terutama dalam urusan mengabdi.” Ujar Anis Susilowati salah satu pengurus RKS.

Tujuan bimbingan dan penyuluhan Agama adalah menunjukkan adanya perubahan perilaku pada kelompok yang sedang dibina. Tetapi, untuk kegiatan penyuluhan di BPS menjadi pengecualian. Ini disebabkan para khalayak sasaran disana tidak sepenuhnya dalam kondisi yang normal untuk menerima nasihat dan pesan-pesan agama yang disampaikan.

Sehingga jika mengutip tujuan dari teman-teman RKS adalah selagi para PPKS masih bisa mengingat dan selalu diingatkan jika masih ada zat yang bernama Tuhan di alam ini, itu sudah lebih dari cukup. Karena esensi dari kegiatan penyuluhan Agama adalah mengisi kekosongan pada dimensi spiritual para PPKS disamping adanya terapi yang lain.

“Saya merasa tenang kalau mengikuti bimbingan ini mas, apalagi waktu baca asmaul husna sama sholawat bareng-bareng.” Ucap salah satu PPKS BPS Margo Widodo. (Mushonifin)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini