Mahasiswa KKN UIN Walisongo Gelar Podcast Virtual ‘Hakikat Cinta’

SEMARANG (Sigijateng.id) Mahasiswa KKN UIN Walisongo menggelar acara podcast secara virtual di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan Semarang pada Sabtu (23/10/21). Podcast mengusung tema Hakikat Cinta, diangkat untuk kalangan milenial muda-mudi yang salah persepsi akan makna cinta sesungguhnya.

Podcast ini dilakukan secara virtual melalui aplikasi instagram, sebagai salah satu bentuk pemanfaatan media sosial serta ikhtiar dalam memutus rantai persebaran covid-19. Kegiatan ini berlangsung Sabtu malam yang dimulai pukul 20.00 WIB dan berakhir pukul 22.00 WIB.
Sebagai nara sumbernya adalah Gus Alfiyan Mubarrok Pengasuh Jam’iyyah Madep Mantep Marang Gusti Allah yang ada di Perumahan Kaliwungu Indah Blok B 9 No 7 RT 11 RW 10, Desa Protomulyo, Kec. Kaliwungu Selatan, Kab. Kendal dan dimoderatori oleh Wildan Solehudin selaku Koordinator KKN RDR 77 kelompok 58.

“Untuk membahas cinta itu butuh waktu yang lama karena cinta ada yang secara tarekat, syareat, dan hakekat, dan cinta itu tidak dapat dijelaskan karena tidak ada habisnya membahas cinta.” ujar Gus Alfiyan Mubarrok dalam mengawali pembahasannya.

Penonton yang mengikuti live sangat antusias dengan apa yang dipaparkan oleh narasumber, ada yang bertanya dan memberi komentar. “Cinta mengajarkanku arti kesabaran gus” ujar salah satu akun ig bernama baihaqifaisal09.

Defi Mulyani selaku anggota KKN RDR 77 kelompok 58 mengungkapkan bahwa “Cinta itu saling menjaga bukan merusak, cinta itu saling memahami bukan mengedepankan ego sendiri dan cinta itu saling mengerti bukan mencaci apalagi sampai melukai, karena hakikat cinta itu suci dan kodrat ilahi maka serahkan cinta itu karena sang Robbi”.

Ditambahkan lagi oleh Gus Alfiyan Mubarrok bahwa “Hakikat cinta itu sangat banyak sekali bisa dengan teman, saudara, orang tua, Rasulullah dan Allah SWT. Tapi dalam pembahasan ini cinta yang dituju karena ridho-Nya. Man arafa nafsahu faqad arafa Rabbahu yang artinya barangsiapa yang mengetahui siapa dirinya, maka dia akan mengetahui Tuhannya. Salah satu ajaran untuk mencintai dirinya selain untuk muhasabah diri, kita harus mencintai dirinya.”

Gus Alfiyan Mubarrok selalu menekankan bahwa cinta yang tumbuh harus didasarkan pada cintanya kepada sang Khaliq dan Rasul. Terlebih dibulan Rabiul awal ini bulan dimana Rasulullah dilahirkan. (kel 58/asz)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini