Lucunya Abu Nawas Ketika Menjawab 3 Pertanyaan Aneh Raja, Tapi Syaratnya Lebih Dulu Harus Naik Tahta

Ilustrasi. (Foto : Ist)

Sigi Jateng – Sebuah kisah lucu kali ini mengenai sosok Abu Nawas yang dikenal humoris dan cerdas tersebut naik takhta. Bermula ketika seluruh menteri dan orang-orang penting di dalam negeri seharusnya melihat Raja Aaron hari itu.

Sultan memerhatikan bahwa Abu Nawas tidak datang ke istana. Ia pun mengutus pengawalnya untuk memanggil Abu Nawas. Segera Abu Nawas datang ke istana. Ketika itu ia tahu bahwa Raja Aaron menjadi kesal kepadanya. Dia tidak berani menatap wajah Raja.

“Abu Nawas, kenapa kau tidak datang untuk melihatku hari ini?” tanya Raja dengan singkat seperti tertulis di dalam buku ‘Abu Nawas and King Aaron, seperti dikutip dari laman NU Online, Senin (21/12/2021).

“Saya mohon ampun dengan sangat, Baginda. Saya punya banyak pekerjaan untuk diselesaikan,” jawab Abu Nawas. “Jadi, kau pikir pekerjaanmu itu lebih penting daripada aku?” tanya balik Raja dengan sangat geram.

Ilustrasi

Abu Nawas terdiam. Kemudian Raja melanjutkan, “Aku ingin menanyaimu beberapa hal. Kau harus jawab dengan benar. Kalau kau tidak bisa menjawab, aku akan menghukummu!”

“Apa saja, Baginda?” “Pertama, apa yang Tuhan kerjakan sekarang? Kedua, berapa banyak bintang di langit? Ketiga, di mana titik tengah bumi?” tanya Raja.

Abu Nawas menjawab, “Saya mohon ampun, Baginda. Saya tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti itu sekaligus. Baginda harus memenuhi persyaratan sebelum saya menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.”

“Apa itu?” tanya balik Raja kepada Abu Nawas. “Jika Anda bersedia turun dari takhta, saya akan duduk di atasnya dan menjawab pertanyaan-pertanyaan Anda,” jawab Abu Nawas.

Raja lantas turun dari takhta. Abu Nawas menduduki takhta Sultan itu. Kakinya menginjak tikar yang terbuat dari kulit kambing. “Abu Nawas, jawab pertanyaanku!” perintah Raja yang berdiri kesal di atas lantai.

“Pertanyaan pertama Anda, apa yang Tuhan lakukan hari ini? Baru saja Tuhan membuat Anda turun dari takhta dan mengangkat seorang manusia awam, Abu Nawas, ke takhta negeri ini,” jawabnya.

Suasana di sana menjadi hening sebelum Raja bertanya, “Bagaimana tentang pertanyaan kedua? Berapa banyak bintang di langit?” “Baginda, jika Anda benar ingin tahu jumlah bintang di langit, biarkan saya memberi tahu Anda,” ujar Abu Nawas.

Tangan kanannya mengambil tikar kulit kambing dari kakinya. “Jumlah dari bintang-bintang sama dengan jumlah bulu di kulit kambing ini. Anda dapat menghitungnya, jika Anda tidak percaya kepada saya.” “Siapa di dunia ini yang dapat menghitung bulu-bulu kambing?” tanya Raja sedikit kesal.

Abu Nawas menjawab cepat, “Itu persoalan yang sama terjadi pada bintang-bintang. Siapa di dunia ini yang mampu menghitung bintang-bintang? Hanya Tuhan yang tahu!”

“Baiklah. Sekarang aku ingin tahu, di mana titik tengah dari bumi. Cepat jawab!”

“Abu Nawas sekonyong-konyong merenggut tombak di sampingnya. Ia lempar tombak itu ke lantai. Tombak itu menancap di depan Raja.

“Baginda, itu merupkan titik tengah bumi, kalau Anda tidak percaya kepada saya, perintahkan orangmu untuk mengukur jaraknya dari barat, timur, utara, selatan!” “Abu Nawas, siapa yang bisa mengukur jarak itu?” tanya Raja.

“Anda benar, Baginda. Hanya Tuhan yang tahu titik tengah, bukan Abu Nawas, juga bukan Raja Aaron,” Abu Nawas menjawab tenang.

Saat ia mendengar jawaban itu, Raja menyadari bahwa Abu Nawas benar-benar seorang yang cedas dan bijaksana. Ia mencintainya lebih dari sebelumnya. Wallahu a’lam bishawab. (Dye)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini