Libur Awal Tahun, Objek Wisata di Boyolali Diprediksi akan Diserbu Pengunjung

Sejumlah warga saat berwisata ke Simpang PB VI, Selo, pada libur natal Sabtu (25/12/2021). ( foto boyolali.go.id)

BOYOLALI (sigijateng.id) – Sejumlah objek wisata di Boyolali diprediksi bakal diserbu pengunjung pada libur awal tahun 2022 besok.

Pasalnya, pada libur natal 2021 akhir pekan kemarin, jumlah pengunjung di sejumlah objek wisata di Kota Susu ini mengalami peningkatan. Meski peningkatan pengunjung objek wisata tidak terlalu signifikan dan masih dalam tahap wajar.

Adanya peningkatan jumlah pengunjung saat natal kemarin disampaikan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Boyolali Supana.

“Memang ada sedikit peningkatan, tetapi tidak begitu signifikan. Jadi peningkatannya sekitar 10-20 persen dari hari hari biasa,” ungkap Supana dikutip laman boyolali.go.id pada Selasa (28/12/2021).

Menurutnya, ada 33 destinasi wisata yang ada di Kota Susu. Dan dari pantaunnya, pengelola telah menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Pengunjung juga taat dengan aturan yang diterapkan protokol kesehatan.

Beberap wisata yang sempat dimonitarong antara lain objek wisata Tlatar, objek wisata Pengging, kawasan Selo dan kawasan Musuk.

Di singgung mengenai perayaan tahun baru besok, pihaknya tetap menghimbau kepada masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan. Serta, untuk pengelola objek wisata agar tidak mengadakan kegiatan yang menimbulkan kerumunan seperti menyalakan kembang api atau perayaan lain.

“Objek wisata tidak ditutup untuk kepentingan perekonomian bagi pengelola wisata, tetapi sekalipun begitu masyarakat kita himbau untuk taat dan patuh dengan adanya prokes secara ketat dan selalu mematuhi dengan adanya aplikasi PeduliLindungi dan tidak berkerumun,” ujarnya.

Sementara itu, pengelola objek wisata Cengklik Park, Susilo Pujiastuti juga mengungkapkan bahwa memang betul ada peningkatan jumlah pengunjung tetapi tidak terlalu banyak. Jika hari biasa, pengunjung bisa mencapai 1.000 hingga 2.000 orang, saat libur Natal pengunjung hanya berkisar 2.500 orang saja.

“Untuk libur Natal, kita kenaikan tidak begitu. Jadi kita masih batas wajar, paling naik lima persen,” katanya.

Pada awal tahun besok, pihaknya tidak mengadakan acara di objek wisata agar tidak menimbulkan kerumunan. Selain itu, sebagai langkah untuk menjaga protokol kesehatan, sebelum masuk objek wisata para pengunjung dicek suhu badan, serta di berbagai sudut objek wisata disediakan tempat cuci tangan. (riya)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini