Launching 1.000 Inkubator Bisnis, HIPSI Jateng Anugerahkan Juara Lomba Bisnis Plan

Dr. Nur Hadi menyerahkan secara simbolis gelar juara lomba Bisnis Plan HIPSI Jateng kepada Janu Heri Setyawan. (Foto: Mushonifin/Sigijateng.id)

SEMARANG (Sigi Jateng) – Himma Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) Jawa Tengah menggelar Launching 1.000 Inkubator Bisnis Santri dan Penganugerahan Juara Lomba Perencanaan Bisnis 2021 di Noormans Hotel, Sabtu (30/10/2021).

Ketua HIPSI Jawa Tengah Fatah Rosihan Afandi mengatakan 1.000 inkubator bisnis santri ini dibentuk untuk mewadahi kebutuhan jaringan pemasaran dan permodalan usaha yang dibentuk oleh santri-santri muda.

“Kami hadirkan di acara ini para pengusaha muda yang berbasis dari pesantren. Rata-rata mereka menjalankan usaha secara mandiri. Nah saat ini kami membentuk inkubasi agar terjadi komunikasi dan perluasan jaringan,” ujar Fatah.

Dalam acara tersebut, lomba perencanaan bisnis yang diikuti oleh santri-santri usia 15 hingga 20 tahun 2021 juga ditujukan untuk mensosialisasikan inkubator bisnis tersebut.

“Selamat kepada juara lomba perencanaan bisnis yang sudah berkomitmen mengikuti proses dan ketentuan yang dibuat panitia. Semoga hasil dari lomba ini mampu menginspirasi seluruh komponen pengusaha santri,” ujar Fatah.

Juara lomba tersebut berasal dari Kabupaten Pati dengan label Nusantara Farm yang dikomandoi oleh Janu Heri Setyawan. Nusantara Farm bergerak dibidang obat-obatan herbal dari kebun masyarakat.

Penggerak Inkubator Bisnis Indonesia, Dr. Nur Hadi yang juga mensponsori lomba mengatakan, dinamika santri mengalami kemajuan yang cukup pesat. Santri mampu lepas dari paradigma klasik yang kerap disematkan, yakni menjadi kaum marjinal.

“Pada mulanya santri dikonotasikan sebagai kaum marjinal, pola pikirnya tradisional, tapi tidak dengan santri sekarang,” kata Nur Hadi saat memberikan motivasi dalam Grand Launching 1000 Inkubasi Bisnis Santri bersama Koperasi Sumber Lawang Berkah di hotel Normas Semarang, Sabtu (30/10/2021).

Pria yang saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor II IAIN Kudus pun mengaku bangga banyaknya santri yang membuktikan dirinya mampu bersaing di dunia profesi.

“Tidak sedikit santri kita membuktikan dirinya sederajat dengan yang lain. Ilmuwan kampus banyak didominasi santri, saya bangga untuk itu,” tegasnya.

“Di dunia profesi juga banyak santri. Seharusnya seperti itu,” sambungnya.

Dia menilai perkembangan saat ini sebagai kesempatan awal, pemantik perkembangan santri.

“Penguasaan teknologi sekarang juga dikuasai santri. Banyak santri yang hafal alquran atau ahli kitab salaf juga menguasai teknologi,” ungkapnya.

Selain itu, dirinya juga menyebut pendidikan pesantren berhasil mencetak kemandirian santri. Hal itu terbukti dengan tidak bergantung pada sektor dunia kerja.

“Santri itu mandiri, tidak tergantung kepada perusahaan, atau pegawai negeri. Sejak awal dia disiapkan untuk mandiri. Mandiri adalah inti dari entrepreneurship,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu, dia juga memotivasi agar para pelaku usaha tetap berjuang bisnis yang telah dirintis dari nol.

“Semua kesuksesan dimulai dari nol. Tidak ada nol tidak ada kesuksesan. Orang hebat memulai semuanya dari nol,” ucapnya. (Mushonifin)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini