Kawatir Kartu Tani Disalahgunakan, Puluhan Petani di Blora Datangi Kios Pupuk

Para petani saat mendatangi kios pupuk UD Dua Pilar Utama, Rabu (13/1/2021) (foto:agung/sigijateng)

BLORA (SigiJateng) – Puluhan petani yang tergabung dalam kelompok tani Sidomulyo Makmur, Desa Tempellemahbang, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora mendatangi kios pupuk UD Dua Pilar Utama, Rabu (13/1/2021).

Kapolres Blora AKBP Wiraga Dimas Tama, melalui Kapolsek Jepon Iptu Supriyono, mengungkapkan, adapun maksud dan tujuan kelompok tani mendatangi Kios UD Dua Pilar Utama adalah untuk mengambil kartu tani yang posisi ada di Kios UD Dua Pilar Utama.

“Karena ada kekhawatiran dari anggota Kelompok Tani, bahwa kartu tani akan disalahgunakan dan adanya kekhawatiran kelangkaan pupuk,” kata Kapolsek Jepon

Iptu Supriyono menjelaskan dari 72 anggota kelompok tani yang sudah mengambil pupuk sebanyak 24 orang, sisanya belum mengambil, dan anggota kelompok tani menghendaki Kartu Tani dibawa masing-masing pemilik kartu.

Sementara itu, pihak UD Dua Pilar Utama Pengecer Pupuk Bersubsidi Desa Tempellemahbang, yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, karena pihaknya tidak bisa memberikan pupuk subsidi secara merata kepada para pemilik kartu tani, maka para petani meminta.

“Ini tadi saya gak bisa membagi pupuk secara merata dan kontinyu, sesuai surat perjanjian saya harus mendapatkan kiriman pupuk yang sudah ditentukan, namun kenyataanya sejak bulan Oktober saya tidak pernah menerima pupuk, namun kios yang lain masih menerima,” kata Pemilik UD Tiga Pilar Utama saat ditemui wartawan di gudangnya.

Dirinya juga mengaku selama ini mendapatkan pupuk dari distributor yang ada di wilayah Kecamatan Jepon. Namun belakangan ini dari pihak distributor sudah tidak mengirim pupuk lagi ke kios UD Tiga Pilar Utama.

Pihaknya juga mengaku bahwa selama ini tidak pernah meminta kartu tani dan buku tabungan untuk berada di kiosnya. Namun itu semua berdasarkan kebijakan dari atas, untuk mempermudah nanti saat pengambilan.

“Tujuan para petani tadi pada mau meminta buku tabungan dan kartu tani yang sebelumnya saya bawa.Dan tadi sudah kita berikan sesuai tuntutan mereka,” Jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Seorang petani terong, Sukir (58) warga di Kelurahan Kunden, Kecamatan Blora, juga mengaku kesulitan mendapatkan pupuk, padahal dirinya sudah memiliki kartu tani dan sudah mengajukan pupuk ke kios.

Namun ia mengaku kesulitan saat mau beli pupuk subsidi, terpaksa ia beli pupuk non subsidi. Namun karena ia menanam terong, ia hanya membutuhkan pupuk 1 kwintal saja.

“Sulit mas, padahal saya sudah tunjukan kartu tani saya, dan sudah daftar bulan Desember lalu. Tapi sampai sekarang belum dapat, terpaksa saya beli yang non subsidi,” jelas Sukir, Jumat, (8/1/2020).

Ia menambahkan sudah mendaftarkan kartu taninya sejak 20 Desember lalu, katanya bulan Januari diberi pupuk namun sampai sekarang masih belum dapat.

“Saya sudah daftarkan kartu tani saya 20 Desember lalu, sampai sekarang belum dapat. Terpaksa saya beli dua zak dengan harga Rp.575.000. Padahal kalau pakai kartu tani sekitar Rp.150.000/zak,” imbuhnya.(Agung).

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini