SEMARANG (Sigi Jateng) – Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah, Brigiend Pol Benny Gunawan menjelaskan saat ini Provinsi Jawa Tengah merupakan daerah yang memiliki potensi pasar narkoba yang cukup besar.
“Maraknya peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika di wilayah Jawa Tengah antara lain dikarenakan provinsi ini cukup luas dan berpenduduk sekitar 34,55 juta jiwa sehingga memiliki potensi market yang besar,” jelasnya melalui pesan tertulis pada Rabu (28/4/2021).
Benny Gunawan mengatakan, Jawa Tengah juga menjadi jalur perlintasan di Pulau Jawa. Narkoba masuk ke Jawa Tengah berasal dari Jakarta, Surabaya, dan juga daerah lain dengan cara diambil langsung oleh kurir atau diantar oleh oleh jaringan sindikat narkoba atau dikirim melalui paket.
Banyaknya peredaran gelap narkotika jenis Tembakau Gorila di wilayah Jawa Tengah juga memerlukan perhatian khusus. Selama Januari-April 2021, BNNP Jawa Tengah maupun jajaran BNNK di Jawa Tengah telah melakukan ungkap kasus peredaran gelap narkotika Tembakau Gorila dengan 4 orang tersangka.
Pengungkapan Tembakau Gorila (MDMB 4en PINACA) di Banyumas ini menjadi pengungkapan dengan barang bukti terbesar di triwulan 2021 ini.
“Pada tahun 2020 BNNP Jawa Tengah beberapa kali mengungkap kasus peredaran gelap narkotika Tembakau Gorila,” tandas Benny.
Modus yang digunakan sindikat dalam mengedarkan Tembakau Gorila kebanyakan menggunakan sistem transaksi online dan kemudian dikirimkan melalui jasa pengiriman dengan disamarkan dalam bentuk paket berisi pakaian atau makanan. Tembakau Gorila mempunyai dampak halusinasi 4 kali lebih kuat dibanding ganja alami. Harganya juga lebih mahal yaitu 2 kali lipat dari ganja alami dengan harga pasaran Rp.100.000 setiap gram.
Sementara narkotika jenis sabu yang berasal dari Jepara diedarkan oleh jaringan sindikat yang juga mengedarkan narkoba tersebut sampai wilayah Banyumas Raya. Pada tahun 2020, BNNP Jawa Tengah menangkap kurir narkoba asal Cilacap di Benteng Portugis Jepara dan menyita 500 gram sabu yang akan dibawa ke Banyumas Raya.
“Menjelang dan selama bulan puasa Ramadhan ini BNNP Jawa Tengah dan BNNK se-Jateng meningkatkan skala operasi untuk mengantisipasi peredaran gelap narkotika,” jelasnya. (Mushonifin)
Baca Berita Lainnya
- Sidang Sengketa Pilpres 2024, Kubu 01 dan 03 Dinilai Gagal Buktikan Kecurangan TSM
- Tiga Kader Golkar Dijagokan Maju Pilgub Jateng, Wihaji : Rakyat Sudah Paham, Kita Ikhtiar Semampunya
- Sstt Akan Ada Konser Gilga Sahid di DTW Curugsewu Kendal saat Libur Lebaran 2024, Catat Tanggal Mainnya!
- Penipuan BBM Pertamax di SPBU Terbongkar, Bareskrim Tangkap Lima Orang Tersangka, Begini Motifnya
- Lunas Pajak 100 Persen, Dua Kecamatan di Kendal Dapat Reward