Inilah 5 Hal Yang Menghapus Pahala Puasa

Ilustasi : Hal-hal yang membatalkan puasa

SIGI JATENG – Jaga puasamu agar tidak hilang pahala puasamu. Itulah yang disampaikan Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Penmad) H. Muhammad Miftah saat memberikan kuliah tujuh menit (kultum) usai sholat dzuhur di Masjid Al Firdaus Kemenag kota Salatiga, Kamis (15/4/2021).

H. Muhammad Miftah dalam kultumnya mengatakan Puasa Ramadhan dilakukan dengan cara menahan diri dari makan, minum, atau perkara yang membatalkan misalnya hubungan suami-istri pada siang hari. Meskipun demikian, umat Islam yang menjalankan puasa tidak “hanya” melakukan itu saja. Seorang muslim mesti waspada terhadap hal-hal yang merusak pahala puasa.

“Puasa memang bermakna menahan diri dari hal-hal yang membatalkan sejak terbit fajar (waktu subuh) hingga terbenam matahari (waktu magrib). Namun, perlu diperhatikan sabda Nabi Muhammad, “Betapa banyak orang-orang yang berpuasa tidak mendapatkan balasan kecuali lapar dan haus” (H.R. Ath-Thabrani) Oleh karenanya, seorang muslim yang berpuasa mesti berhati-hati agar upayanya menahan diri sejak subuh hingga magrib tidak sia-sia,” kata Miftah dilansir dari laman resmi kemenagjateng, Jumat (16/4/2021)

Dijelaskan oleh Miftah ada lima (5) perbuatan/hal yang menghapus pahala puasa Ramadan yaitu (1) berbohong, (2) menggunjing, (3) mengadu domba, (4) bersumpah palsu, dan (5) memandang dengan syahwat.

Adapun penjabarannya; Pertama, berdusta atau berbohong, menyampaikan informasi yang tidak berdasarkan fakta sesungguhnya.

Kedua, gibah atau menggunjing, atau perbuatan yang membicarakan keburukan orang lain.

Ketiga, mengadu domba atau menciptakan perselisihan atau pertikaian dua pihak yang awalnya sepaham atau rukun.

Keempat, memandang dengan syahwat. Puasa digunakan untuk mengontol hawa nafsu. Oleh karenanya, akan disayangkan jika seseorang dalam situasi berpuasa, terus-menerus memandang sesuatu yang bisa membangkitkan hasrat.

Kelima yakni sumpah palsu. Ini meliputi ucapan atau keterangan saksi yang isinya tidak benar atau tidak sesuai fakta. Sumpah palsu ini berbahaya karena menguntungkan sebuah pihak dan merugikan pihak lain. Selain itu sumpah palsu akan berujung pada menangnya kezaliman dan tertutupnya kebenaran.

Diakhir kultumnya Miftah berharap agar umat Islam menghindari lima hal yang bisa mengurangi pahala puasa tersebut sehingga puasa kita menjadi berkualitas, menjalani dengan penuh keikhlasan dan semata-mata mengharapkan ridha Allah SWT. (aris)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini