Ingin Vaksin Covid-19, Seorang Petani Warga Grobogan Ini Rela Berangkat ke Puskesmas Sebelum Matahari Terbit

Jalannya vaksinasi di Puskesmas Pulokulon 2 Kabupaten Grobogan. ( foto ist /sigijateng.id)

GROBOGAN (Sigijateng.id) – Antusias Warga Desa Karangharjo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Jawa Tengah untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 terus meningkat.

Sejumlah warga rela berangkat ke Puskesmas Pulokulon 2 di Dusun Gatak Desa Sembungharjo Kecamatan Pulokulon sebelum matahari terbit. Begitu usai sholat subuh langsung berangkat ke Puskesmas.

Salah satu warga yang ikut vaksinasi Covid-19 Puskesmas Pulokulon 2 adalah seorang petani, Hadi Prayitno (46) warga Dusun Wadak Desa Karangharjo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. Dia sengaja berangkat ke puskesmas sebelum matahari terbit, agar dapat antrian awal.

“Saya berangkat jam 05.00 dengan naik motor. Kira-kira 10 menit sampai puskesmas. Biar dapat antrian awal,” kata Hadi yang ikut vaksin sekitar seminggu yang lalu itu.

Namun, kata Hadi, ternyata tidak hanya dia sendiri yang berangkat sebelum matahari terbit. Ketika sampai di puskesmas sebelum matahari terbit, sudah ada belasan warga yang sudah datang lebih dulu.

“Mereka yang datang pagi tidak hanya yang masing muda-muda, namun juga banyak yang sudah tua. Ada yang datang Desa Karangharjo, Desa Jambon, Desa Sembungharjo dan Desa Pulokulon,” kata Hadi.

Menurut dia, banyak warga yang memilih datang pagi-pagi bahkan sebelum matahari terbit, agar dapat antri awal karena banyaknya warga yang minta divaksin.

“Saya datang lebih pagi untuk numpuk KTP ambil nomer antrian. Karena puskesmas baru buka 07.00 maka saya pulang dulu. Saya baru kembali ketika puskesmas setelah puskesmas buka. Saya antri lebih 30 menit,” terangnya.

Antusias masyarakat untuk ikut vaksin di Puskesmas Pulokulon 2 Grobogan, menurut Hadi, memang meningkat belakang ini. Nomor antriannya sampai panjang. Ikut vaksin adalah sebagai usaha agar tidak tertular penyakit covid-19.

“Kata mereka yang sudah vaksin, setelah divaksin bisa lebih kebal, tidak mudah tertular Covid-19. Sebetulnya saya sudah ingin kemarin-kemarin ikut vaksin, namun baru kali ini dapat perintah dari desa (pemerintah desa). Ternyata antrinya banyak sekali,” katanya.

Sementara, Ahmad Niam Fikri (20), warga Karangharjo lainnya, memilih datang ke Puskesmas Pulokulon 2 untuk vaksin pada siang hari. Meski sudah siang ternyata antriannya juga masih banyak. “Saya berangkat jam 10.00. Antri hampir 2 jam saya antri menunggu panggilan,” kata mahasiswa salah satu PTS di Kota Semarang.

Niam Fikri sebetulnya juga sudah lama ingin ikut vaksin, namun juga baru terlaksana baru baru ini. “Saya juga baru dapat undangan untuk vaksin di puskesmas Pulokulon 2 awal bulan ini,” katanya.

Niam Fikri mengatakan vaksin Covid-19 tidaklah sakit. Jika ada yang sakit setelah divaksin mungkin hanya sebagian kecil saja. Yang penting saat akan divaksin tubuh dalam kondisi sehat dan sudah sarapan atau makan. Jangan pada saat kondisi perut kosong.

“Saat mau vaksin perasaan saya itu grogi, takut. Ya mendengar kabar-kabar, seperti setelah vaksin ada kematian, ada yang suntik sakit dan lain-lain. Tapi Bismillah, akhirnya saya vaksin. Setelah vaksin masuk saya merasa lega tidak ada beban buat saya lagi. Dna tidak terjadi apa apa,” ujarnya.

Menurut Naim Fikri, vaksin adalah salah satu ikhtiar lahiriyah untuk menghindari covid-19. Vaksin penting untuk menjaga kekebalan tubuh dari Covid-19. Dan nyatanya, divaksin ternyata tidak terjadi apa-apa. Apalagi, ada informasi bahwa pada tahun 2022 nanti vaksin tidak lagi gratis seperti sekarang, maka segera vaksin.

“Kita semua harus bersama sama ikhtiar, melawan covid dengan ikut vaksin. Tapi, meski sudah vaksin, tetap harus tetap menjaga protokol kesehatan. Utamanya memakai masker dan sering cuci tangan. Jangan takut vaksin. Tidak sakit kok,” katanya.

Terpisah, Kabinda Jateng Brigjen TNI Sondi Siswanto mengatakan kabupaten Grobogan memang menjadi salah satu daerah yang perlu percepatan vaksinasi. Karena itu pula, selain vaksinasi terus digelar di puskesmas-puskesmas, pada Selasa (23/11/2021) Badan Intelijen Negara (BIN) juga menyelenggarakan vaksinasi massal di Kabupaten Grobogan. Sasaran vaksinasi ini selain masyarakat umum juga ditujukan pada para pelajar. Pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar ditempatkan di SMPN 1 dan SMPN 2 Kradenan, Kecamatan Kradenan. Sedangkan vaksinasi untuk masyarakat umum dilaksanakan secara door to door di Desa Sumberejosari, Kecamatan Karangrayung.

“Sebanyak 4.500 dosis vaksin disiapkan oleh Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Jateng untuk pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Grobogan. Pelaksanaan vaksinasi ini merupakan bentuk dukungan BIN terhadap upaya pemerintah dalam mewujudkan kekebalan komunal atau herd immunity pada akhir 2021,” kata Sondi Siswanto.

Menurut Sondi, vaksinasi pelajar dilaksanakan sebagai upaya mendukung pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dan menekan terjadinya klaster pelajar. Sementara vaksinasi secara door to door yang dilaksanakan dari tingkat desa, RW hingga RT bertujuan untuk membantu masyarakat dalam mengakses vaksin, serta meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mengikuti vaksinasi.

“Harapan kami, dengan adanya vaksinasi ini kegiatan belajar siswa dan aktivitas masyarakat di Kabupaten Grobogan dapat kembali normal seperti sedia kala,” terangnya.

Dikatakan Sondi, Kabupaten Grobogan merupakan kabupaten terluas kedua di Jawa Tengah, setelah Cilacap. Sedangkan jumlah penduduknya, berdasarkan Sensus Penduduk BPS tahun 2020 ada sekitar 1,45 juta jiwa dan berada pada urutan ketujuh di Jawa Tengah. Berdasarkan data per 21 November 2021, capaian vaksinasi covid-19 di Kabupaten Grobogan mencapai 67,34 persen. Sementara cakupan vaksinasi di tingkat Provinsi Jateng sebesar 68,54 persen.

“Luas wilayah disinyalir menjadi salah satu faktor yang menghambat capaian vaksin covid-19 disamping faktor lainnya. Sehingga dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat membantu kabupaten setempat dalam percepatan vaksinasi covid-19,” terangnya lagi.

Sondi menegaskan, vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk menghadapi pandemi covid-19, disamping tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Pembatasan aktivitas juga masih perlu dilakukan, terlebih menjelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

Terkait momen akhir tahun itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk menahan diri, tidak melakukan aktivitas diluar rumah dan menimbulkan kerumunan. Terlebih pemerintah berencana menetapkan status PPKM Level 3 pada saat libur Nataru mendatang. (aris syaefudin)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini