Hujan Sehari Semalam 5 Kelurahan di Kendal Terendam Banjir, Begini Kata BPBD

Diguyur hujan deras sehari semalam, pemukimanw arga tergenang banjir akibat luapan sungai Kendal. Foto : Istimewa

Kendal (Sigi Jateng) –  Setidaknya lima kelurahan di wilayah Kecamatan kota Kendal terdampak luapan sungai setelah diguyur hujan deras selama sehari semalam, Rabu (3/2) siang hingga Kamis (4/2/2021) petang.

Lima kelurahan itu berada di Kelurahan Kebondalem, Kelurahan Langenharjo, Kelurahan Patukangan, Kelurahan Pekauman, dan Kelurahan Ngilir akibat sungai kota Kendal meluap tak mampu menampung buangan aliran sungai kecil ditambah guyuran hujan deras.

Menurut Joko Utomo (51) warga setempat mengatakan ratusan rumah warga banyak yang terendam banjir. Air masuk sekitar pukul 00.00 WIB malam pada Rabu (3/2/2021) dengan ketinggian sekitar 5-20 centimeter.

“Tiap kali musim penghujan, daerah kami menjadi langganan banjir akibat luapan sungai Kendal. Dalam beberapa bulan ini, sudah tiga kali mengalami banjir,” ujarnya, Kamis (4/2/2021).

Seperti dalam pantauan, disepanjang aliran sungai Kendal banyaksampah tersangkut di jembatan sehingga menghambat arus sungai. Selain itu, tampak ada juga bekas kasur dan bantal tersangkut di jembatan yang ada di jalan Soekarno Hatta Kendal tersebut.

Rendahnya kesadaran masyarakat dengan membuang sampah sembarangan menyebabkan aliran sungai tidak lancar, ditambah dengan kondisi sungai yang dangkal. Terlihat, selain menggenangi pemukiman warga, banjir juga menggenangi tempat pendidikan sekolah.

Terpisah, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kendal Sigit Sulistyo mengatakan cuaca musim hujan tahun ini lebih ekstrim dibandingkan musim hujan tahun lalu akibat dampak fenomena La Nina. Yakni dengan curah hujan lebih tinggi 40 persen daripada tahun lalu.

“Puncaknya pada bulan Januari dan Februari dengan curah hujan rata-rata antara 300 sampai 500 mili meter. Masyarakat kami himbau untuk selalu waspada selama musim hujan yang puncaknya  pada bulan Januari sampai akhir Februari nanti,” katanya.

Menurutnya, berdasarkan pengamatan di lapangan bencana banjir terjadi akibat kondisi sungai yang dangkal dan alih fungsi lahan hutan yang diganti dengan tanaman semusim. Pihaknya berharap kepada pihak yang berwenang agar selalu melakukan perawatan sungai maupun hutan.

“Yang harus diwaspadai adalah hujan lebat, limpasan air banjir, longsor, angin ribut dan angin puting beliung. Dari catatan kami, sejak awal Januari hingga sekarang ini telah terjadi bencana di Kabupaten Kendal sebanyak 23 bencana longsor, 16 bencana banjir dan 5 bencana angin puting beliung,” tandasnya. (dye)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini