SEMARANG (Sigi Jateng) – Musyawarah Daerah (Musda) X Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng tahun 2021 akan digelar hari ini (07/5/2021) di Hotel Grasia Semarang secara ofline dan online.
Ketua Panitia Musda MUI Prof Dr H Ahmad Rofiq didampingi Sekretaris Profr Dr Abu Rokhmad menjelaskan, Musda X akan dibuka Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, pukul 14.30. Semua peserta panitia Musda sebelum hadir di arena Musda harus sudah divaksin dua kali dan mengikuti rapid test.
“Musda akan diikuti 35 utusan pengurus MUI Kabupaten/Kota se-Jateng, pimpinan ormas Islam Jateng, pengasuh pondok pesantren dan perguruan tinggi Islam di Jateng,” kata Ahmad Rofiq.
Menurut Ahmad Rofiq MA, setiap utusan MUI daerah diwakili tiga orang meliputi ketua umum, sekretaris umum dan ketua komisi fatwa. Karena masih dalam suasana pandemi Covid-19 pelaksanaan Musda digelar dengan menerapkan prosedur protokol kesehatan (prokes), seluruh peserta dan panitia harus sudah menjalani vaksinasi dan repid test.
“Selain itu, seluruh jadwal agenda persidangan dilaksanakan dengan dua cara, meliputi offline dan online. Bersama perwakilan dari ormas Islam, pesantren dan perguruan tinggi Islam, ketua umum MUI kabupaten/kota akan mengikuti musda secara offline,” terangnya.
Dia menambahkan sedangkan sekretaris umum dan ketua komisi fatwa MUI Kabupaten/Kota akan mengikuti agenda Musda secara online. Kebijakan ini diambil semata menghindari atau mencegah terjadinya kerumunan yang berpotensi menciptakan klaster baru Covid.
Menyongsong digelarnya Musda X MUI Jateng tahun 2021 ini, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Semarang Prof Dr KHM Erfan Soebahar mengatakan, tiga problem serius yang dihadapi umat dalam lima tahun mendatang yaitu ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
‘’Ekonomi mudah-mudahan semakin baik, ditopang kekuatan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang mulai bisa diberdayakan. Munculnya Bank Syariah Indonesia (BSI) semakin nyata kehidupan ekonomi. Pendidikan, umat harus dipaksa belajar menggunakan teknologi informasi berbasis internet yang tidak terikat oleh jarak, ruang dan waktu. Sedang kesehatan selama pandemi Covid-19 kita disadarkan bahwa pola hidup sehat umat masih harus ditingkatkan,’’ katanya.
Karena itu, salah satu hal yang ingin diusulkan dia dalam Musda X MUI Jateng ini yakni agar dibentuk atau ditambah Komisi Kesehatan yang khusus mengamati dan memperhatikan persoalan umat menyangkut hidup sehat ini.
‘’Alhamdulillah di MUI Kota Semarang sudah terbentuk Komisi Kesehatan. Para dokter dan tenaga ahli kesehatan berada di komisi tersebut. Fatwa-fatwa MUI yang berhubungan dengan kesehatan halal dan haram kami butuh informasi dan data dari para ahli kesehatan,’’ kata Guru Besar UIN Walisongo Semarang itu.
Berita Lainnya:
- Jaga Asa 4 Besar, PSIS Bidik Kemenangan Melawan Barito Putera Malam Ini
- Pj Gubernur Jateng Berharap Pemprov dan Pemkot/Pemkab di Kembali Raih Predikat WTP
- Jateng Bersholawat di Kantor Gubernur Hadirkan Habib Bidin, Pj Gubernur Jateng: Semoga Musibah Segera Berlalu
- Sidang Sengketa Pilpres 2024, Kubu 01 dan 03 Dinilai Gagal Buktikan Kecurangan TSM
- Tiga Kader Golkar Dijagokan Maju Pilgub Jateng, Wihaji : Rakyat Sudah Paham, Kita Ikhtiar Semampunya
Masalah lain yang dihadapi MUI, kata Prof Erfan, perhatian pemerintah terhadap dana operasional untuk menggerakan kegiatan umat masih perlu ditingkatkan. ‘’Tingkat Provinsi tentu berbeda dengan MUI Kabupaten/Kota. Kami yang berada di MUI Kabupaten Kota harus memikirkan operasional sampai ke tingkat kecamatan,’’ katanya.
Kehidupan politik menjelang 2024 menurut Prof Erfan Soebahar juga menjadi perhatian para ulama agar sudah mempunyai desain yang tepat untuk menghadapi gejolak politik baik pilihan bupati/wali kota, pilihan gubernur, pilihan presiden, pilihan legislativ dan lain-lain.
‘’Insya Allah kalau pemahaman politik disampaikan kepada umat melalui Bahasa agama oleh para ulama, hasilnya akan berbeda, Menghadapi situasi politim seperti apapun umat akan tetap tenang dan stabil,’’ tuturnya.
Asal tahu, jelang Musda X MUI Jateng, sudah muncul beberapa nama kandidat Ketua Umum MUI Jateng 2021-2026. Dr KH Ahmad Darodji, MSi, Ketua Umum MUI Jateng sekarang juga masih masih mendapat dukungan sejumlah MUI Kota/Kabupaten. Kiai Ahmad Darodji masih bisa dipilih kembali, karena memang aturannya memperbolehkan.
Selain Kiai Ahmad Daraodji, nama lain yang muncul seperti Prof Dr H Imam Taufiq (Rektor UIN Walisongo), Prof Dr H Ahmad Rofiq MA (Wakil Ketua Umum MUI Jateng), Prof Dr H Abu Rokhmad Musaki (Dosen Fisip UIN Walisongo Semarang). Drs KH Muhyiddin MAg (Sekretaris Umum MUI Jateng) dan Drs KH Ahmad Hadlor Ihsan (Ketua Komisi Fatwa MUI Jateng). (Aris)