Hadirkan Tiga Rektor PTN di Kota Semarang, MUI Jateng Gelar Webinar Mencegah Lost Generation Akibat Pandemi

SEMARANG ( Sigijateng.id) – Majelis Ulama Indonesia MUI Jawa Tengah akan menggelar webinar bertajuk Mencegah Lost Generation Dampak Pandemi dengan menampilkan tiga rektor perguruan tinggi negeri (PTN) di ibukota Jawa Tengah. Webinar digelar Rabu (25/8/2021).

Ketua Komisi Pendidikan Pesantren dan Kaderisasi MUI Jateng, Dr Umar Abdurrahman mengatakan ketiga nara sumber itu meliputi rektor UIN Walisongo, Prof Dr KH Iman Taufiq, MA, Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Prof Dr Yos Johan Utama SH MHum dan Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof Dr Fathur Rokhman, MHum.

“Ketiganya kami harapkan melontarkan tawaran solusi bagaimana konsep dan strategi dalam menghadapi pandemi agar tidak sampai mengakibatkan lost generation,” kata Umar di Semarang, Selasa (24/8/2021)

Menurutnya, Prof Iman Taufiq akan menyampaikan gagasan dari perspektif agama, Prof Yos Johan dari perspektif sosial budaya dan Prof Fathur akan mengulas dari sisi atau perspektif pendidikan karakter.

Pandangan mereka, lanjutnya akan menjadi sumbangan besar bagi pemerintah yang telah memastikan hadir di tengah-tengah masyarakat selama pandemi covid 19 melanda dan mengancam keselamatan warga.

Dikatakan dia, proses pembelajaran peserta didik di berbagai satuan pendidikan baik yang berada di perkotaan, pedesaan dan wilayah terpencil menjadi salah satu pihak yang terdampak akibat pandemi dan kebijakan penanganan pandemi.

Kendala yang dihadapi dunia pendidikan nasional, tidak sebatas masalah keterbatasan jaringan internet kalau model pembelajaran jarak jauh (PJJ) menjadi solusi pembelajaran di masa pandemi.

Tetapi, kata dia, masih terbatasnya fasilitas pendukung dan tenaga pendidikan serta tenaga kependidikan yang kompeten juga menjadi kendala utamanya. Uji coba PJJ selama ini terbukti belum mampu menggantikan sistem pembelajaran tatap muka

“Pembentukan karakter sebagai bagian terpenting dalam pendidikan harus diprioritaskan dan dicarikan solusinya, karena aktivitas komunikasi guru dengan siswa secara langsung untuk mendukung pembentukan karakter siswa belum tergantikan dengan sistem lain,” katanya. (aris)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini