FISIP UIN Walisongo Semarang Undang Para Peneliti untuk Bicarakan Covid-19 Pada ICON DEMOST

Suasana rapat panitia International Conference on Democracy and Social Transformation (ICON DEMOST) yang akan diadakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Walisongo Semarang pada 15 hingga 16 September 2021 mendatang. (Mushonifin)

SEMARANG (Sigi Jateng) – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Walisongo Semarang akan mengadakan International Conference on Democracy and Social Transformation (ICON DEMOST) pada 15 hingga 16 September 2021 mendatang.

ICON DEMOST adalah sebuah ajang para peneliti politik yang diadakan pertama kali oleh FISIP UIN Walisongo Semarang.

Dalam ajang ini, panitia telah mengumumkan beberapa peserta yang telah mengirimkan abstrak penelitiannya antara lain; Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Universitas Brawijaya (UB), UIN Sunan Kalijaga, Universitas Andalas (UNDAL), UIN Ar-Raniry Banda Aceh, IAIN LANGSA, dan lain-lain.

“Hal ini menunjukkan bahwa peneliti-peneliti Indonesia sudah dapat dengan lincah beradaptasi dengan pandemi yang tidak berkesudahan,” ujar Dekan FISIP UIN Walisongo Semarang, Zulfa Elisabeth seusai rapat panitia pada Kamis (5/8/2021).

Zulfa mengatakan panitia telah siap mengumumkan abstrak-abstrak terpilih yang berhak dipresentasikan pada conference di September mendatang. Hasil diterima atau tidaknya abstrak ini dapat dilihat di akun masing-masing peserta yang juga terintegrasi langsung dengan surat elektronik.

Masih mengusung topik yang berkaitan dengan pandemi covid-19 dan kemanusiaan, panitia telah menentukan tema yang akan diangkat adalah “Humanity and the Changing of Social and Political Landscape in Post Covid-19 World”.

Tema besar ini kemudian dikembangkan lagi menjadi beberapa sub-tema yakni Humanity and Religion in Post Covid-19, Political Identity and Ethnocentrism in Contemporary Political Landscape, Peace and Security Issue and Their Impact on Humanity in Post Covid-19, Environmental Issue as New Challenge for Humanity in Post Covid-19, Gender and Sexuality Issue in Post Covid-19, dan Democracy and Militarism in Post Covid-19.

“Tema-tema ini dipilih untuk melihat bagaimana dinamika sosial politik selama pandemi,” tandas Zulfa.

“Kalau dari bidang kesehatan, jelas terlihat bagaimana mereka harus menemukan medikasi untuk penanganan Covid-19, begitu juga politik, sebagaimana yang kita lihat bahwa surat edaran hampir setiap minggu keluar, ini situasi yang tidak mungkin terjadi di luar pandemi sehingga membutuhkan pembicaraan mengenai bagaimana kebijakan-kebijakan tersebut dan sensitivitas atas kebijakan-kebijakan itu selama Post-Covid 19,” bebernya.

Secara khusus, panitia juga mengundang beberapa peneliti handal untuk turut berpartisipasi dalam conference nanti. Mereka datang dari berbagai universitas di dalam dan luar negeri di antaranya Peter Suwarno, Ph.D. (Arizona State University, USA), Prof. Souad T. Ali (Ar Arizona State University, USA), Azmil Mohd. Tayeb, Ph.D. (Universiti Sains Malaysia), Prof. Edward Aspinall (Australia National University), Freek Colombijn, Ph.D. (Vrije Universiteit Amsterdam), Chusnul Chotimah, Ph.D. (Universitas Indonesia), dan Prof Jude William R. Genilo (University of Liberal Arts Bangladesh).

Tidak lupa pula, turut hadir pembicara internal yakni Dr. H. Muhyar Fanani, M.Ag. (Deputy Director the Postgraduate Program UIN Walisongo Semarang), Dr. Hj. Misbah Zulfa Elizabeth, M.Hum (Dean of Social and Political Science UIN Walisongo Semarang), dan Prof. H. Imam Taufiq, M.Ag (Rector UIN Walisongo Semarang). Misbah Zulfa Elizabeth (Dekan FISIP UIN Walisongo Semarang) menyampaikan.

“Kehadiran para pembicara ini diharapkan mampu memunculkan diagnosis ilmiah mengenai persoalan kemanusiaan dan membuat brainstorming yang berkaitan dengan arah perkembangan ilmu sosial. Jadi, pasca konferensi ini akan bermunculan kajian-kajian terkait Post Covid-19,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia menambahkan bahwa Post Covid-19 tidak dapat dipahami sebagai masa setelah pandemi Covid 19 berakhir, melainkan masa setelah terjadinya Covid-19 yang sampai saat ini masih belum berakhir.

Rangkaian kegiatan ICON DEMOST sudah berlangsung sejak Maret lalu. Setelah abstrak-abstrak terpilih diumumkan, maka akan dilanjutkan dengan pengiriman full paper dengan tenggat waktu 30 Agustus 2021 dan registrasi peserta yang akan berakhir pada 1 September 2021.

Mengingat banyaknya presenter, acara akan dibagi menjadi dua hari dan akan ada slot khusus untuk student panel. ICON DEMOST dapat diikuti secara gratis oleh mahasiswa dengan melakukan registrasi via uinws.link/icondemostregistration.

Nur Hasyim salah satu dosen Sosiologi FISIP UIN Walisongo Semarang menyampaikan bahwa konferensi ini adalah ikhtiar untuk membuka ruang dialog bagi para scholar (cendekiawan) tentang tantangan kemanusiaan di era pandemi ini.

“Dialog ini diharapkan melahirkan gagasan yang bernas bagaimana mengarusutamakan kemanusiaan dalam perubahan sosial dan politik sebagai konsekuensi dari pandemi Covid-19,” tutupnya. (Mushonifin)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini