Duh ! Pelaku Wisata Jip Merapi Terhenti Total Selama PPKM Darurat, Hingga Ada yang Jual JipDemi Kebutuhan Hidup

Aktivitas jip wisata lereng Gunung Merapi terhenti total. Bansos pun belum sampai ke tangan mereka. Foto : Istimewa

Sleman (Sigi Jateng) – Pandemi Covid-19 yang diikuti dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berdampak terhadap kondisi ekonomi masyarakat.

Salah satunya dirasakan para pelaku wisata di lereng Merapi Kabupaten Sleman yang terpaksa menjual jip wisata. Dalam kondisi normal, mereka menjadi pemandu wisata dengan mengandalkan paket wisata petualangan di atas jip.

Mereka memiliki beberapa rute ke sejumlah lokasi yang memiliki spot keindahan Merapi.

Hanya saja, selama pandemi aktivitas mereka berhenti. Apalagi dengan pelaksanaan PPKM, nyaris mereka tidak mendapatkan penghasilan karena wisata ditutup. Untuk mempertahankan hidup mereka terpaksa beralih profesi hingga ada yang menjual jip.

“Selama PPKM ini sudah ada ratusan jip yang dijual untuk menyambung hidup,” kata Daldiri, Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi (AJWLM) wilayah Barat, Daldiri, Rabu (18/8/2021).

Para pemilik jip ini tidak tahu lagi harus mencari solusi atas kondisi yang ada. Wisata jip mati suri dan tidak tahu akan terjadi sampai kapan. Padahal biaya operasional terus berjalan, mulai dari merawat kendaraan, gaji karyawan dan biaya hidup.

“Jumlah jip ada sekitar 1.200 unit, sekarang tinggal 800-an yang eksis. Sisanya dijual untuk angsuran bank dan BPJS kesehatan dan masuk bengkel,” katanya.

Dardiri menuturkan, jip wisata Merapi sudah tak lagi beroperasi sejak PPKM Darurat tanggal 3 Juli 2021. Tak kurang ada 1.025 unit jip dari komunitas wisata lereng sebelah barat dan timur yang dikandangkan selama periode PPKM darurat dan level 4 ini.

“Belum (beroperasi), kan kita ada, dari Dinas Pariwisata semua destinasi wisata kan ditutup. Otomatis mau menawarkan kita kan nggak ada yang kita tawarkan,” tuturnya.

Mereka berharap PPKM tidak diperpanjang lagi dan mulai September sudah bisa kembali beroperasi. Mereka akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Bahkan 92 persen pelaku wisata jip sudah mendapatkan vaksin Covid-19.

Sementara itu, Ketua AJWLM wilayah Timur, Bambang Sugeng berharap wisata kembali dibuka. Saat ini warga sudah dilanda dua kali bencana, baik erupsi Merapi maupun pandemi Covid-19. “Semoga bencana segera berlalu dan kembali hidup normal,” katanya. (Dye)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini