Dan Terjadi Lagi, Kerusuhan Di Ajang Gulat PON XX Papua Saat Perebutan Perunggu

Tangkapan layar video. Foto : Ist

Merauke (Sigi Jateng) – Lagi-lagi, keributan terjadi saat pertandingan di PON XX Papua. Kali ini, kerusuhan tersebut terjadi di GOR Hiad Saik, Distrik Merauke pada Senin (11/10/2021) malam. 

Peristiwa itu terjadi saat perebutan medali perunggu cabang gulat nomor gaya bebas putra 74kg PON Papua 2020 yang mempertemukan Henri Padli dari Papua dengan Randy Aditya dari Kalimantan Selatan.

Tak pelak, video kerusuhan itu viral dan beredar luas di media sosial. Dalam video arena pertarungan dipenuhi banyak orang, bukan dengan dua atlet dan satu wasit seperti duel pada umumnya.

Selain berkerumun, beberapa orang terlihat saling mengejar. Bahkan ada yang merusak televisi. Salah satu atlet dengan kostum biru juga hanya bisa berdiri di pinggir area melihat keributan terjadi.
Kericuhan yang terjadi sekitar pukul 18.15 WIT itu diklaim karena protes dari pelatih Papua saat pertarungan masih berlangsung.

Kubu tuan rumah menganggap terjadi kesalahan dalam penilaian dari dewan juri. Ketika itu skor imbang 2-2 dan waktu tersisa 3 detik.

Protes itu direspons wasit dan juri, yang kemudian melakukan koordinasi serta pengecekan. Hanya saja, hasil pengecekan itu tidak memuaskan tim Papua, pasalnya juri memberikan tambahan skor 1 bagi Eandy Aditya setelah melihat tayangan ulang.

Hanya saja, hasil pengecekan yang dianggap menguntungkan kubu Kalsel itu mendapat respons negatif. Suporter Papua diklaim masuk ke arena pertarungan dan mengejar dewan juri serta merusak televisi.

“Tapi, tiba-tiba supporter Papua masuk ke arena pertandingan dan mengejar dewan juri dan memukul layar kaca tv hingga rusak. Ada dugaan aksi ini dipicu lantaran tak terima dengan nilai tambahan yang diberikan dewan juri kepada kontingen Kalimantan Selatan,” kata Irwan, salah satu warga Merauke yang ikut menonton pertandingan seperti dikutip dari Instagram Lingkar Garuda.

Beruntung pihak keamanan langsung memasuki arena pertandingan dan menenangkan pelatih dan penonton dari Papua. Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari panitia pelaksana gulat ataupun kepolisian terkait keributan di cabang gulat itu.

“Pertandingan saat ini dilanjutkan kembali dengan penjagaan ketat dari aparat keamanan gabungan TNI Polri,” tutur Iwan.

Atas peristiwa itu, diketahui tim Papua menolak melanjutkan pertarungan. Randy Aditya akhirnya dinobatkan sebagai peraih perunggu kelas 74kg gaya bebas putra.

Sedangkan untuk medali emas dan perak kelas 74kg gaya bebas putra menjadi milik Rachmat Hadi dari Jatim serta Gilang Ilhaza Fernandes dari Sumbar. (Dye)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini