Berikut Penjelasan Gus Qoyyum Hikmah Datangnya Covid-19 dan Cara Kita Bersikap

Pengasuh Pondok Pesantren An Nur, Soditan, Lasem, Rembang KH Abdul Qoyyum Mansyur menyampaikan tausiah dalam Istighotsah dan Tahlil secara virtual, Rabu 25 Agustus 2021 malam.

SEMARANG ( Sigijateng) – Pengasuh Pondok Pesantren An Nur, Soditan, Lasem, Kabupaten Rembang, KH Abdul Qoyyum Mansyur mengungkapkan peran orang saleh dalam mengatasi pandemi covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia.

Gus Qoyyum mengajak umat untuk berhenti dari berbuat dosa, patuh pada Allah SWT, dan senantiasa bersyukur atas nikmat dari Yang Maha Pemberi Rezeki.

Saat menyampaikan tausiah dalam Istighotsah dan Tahlil Tahun Baru Islam 1443 H dan Keselamatan Bangsa, Rabu 25 Agustus 2021 malam yang digelar secara daring melalui Aplikasi Zoom Cloud Meetings, Gus Qoyyum mengupas tentang keutamaan dan hikmah pandemi.

Istighotsah dan tahlil rutin putaran kelima ini digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah dan Persaudaraan Tiga Masjid (Masjid Agung Kauman Semarang, Masjid Raya Baiturrahman, dan Masjid Agung Jawa Tengah) bekerja sama dengan Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah.

Acara antara lain dihadiri Ketua Umum MUI Jateng Dr KH Ahmad Darodji, Rektor Unissula Drs H Bedjo Santoso MT PhD, Ketua PP MAJT Prof Dr KH Noor Achmad MA, Ketua Takmir Masjid Agung Semarang KH Hanief Ismail Lc (memimpin istighotsah), Ketua Bidang Ketakmiran MAJT KH Ahmad Hadlor Ihsan (memimpin tahlil), dan Ketua Bidang Ketakmiran Masjid Raya Baiturrahman Dr KH Multazam Ahmad.

Ketua PWI Jateng H Amir Machmud NS dan Sekretaris Setiawan Hendra Kelana hadir secara on site di Kampus Unissula bersama Rektor dan sejumlah pejabat kampus.

Gus Qoyyum mengatakan, Nabi Muhammad SAW setiap memasuki daerah selalu berdoa memohon kebaikan bumi ini dan kebaikan apa-apa yang dikumpulkan dari bumi ini.

Selain itu, juga berlindung pada Allah dari keburukan bumi ini dan keburukan apa-apa yang dikumpulkan dari bumi ini.

Nabi juga mohon rezeki dari yang dihasilkan negeri ini, memohon perlindungan dari pandemi, kecintaan pada penduduk bumi ini, dan kecintaan mereka yang saleh dari penduduk bumi ini.

Gus Qoyyum mengajak untuk selalu bersyukur.  Dalam arti memanfaatkan kekayaan alam yang dilimpahkan Allah kepada seluruh makhluk, serta bersyukur dengan teknologi, sumber daya manusia, dan integritas.

Gus Qoyyum mengajak untuk menggabungkan antara berhenti dari dosa, patuh pada Allah, dan bersyukur pada Allah.

“Kalau tiga ini digabungkan maka akan menjadi orang saleh yang dengan izin Allah akan membendung dari musibah yang terjadi di suatu negeri,” kata dia.

Gus Qoyyum juga menyampaikan konseling yang dikumpulkan Syeikh Abdul Qodir Jailani dalam kitabnya, Nashoihul Jailani.

Ada dialog Nabi Musa dengan iblis, yang isinya iblis menyampaikan dosa-dosa yang menyebabkan manusia mendapat musibah.

Yang pertama, jangan duduk di atas hidangan yang ada minuman keras karena minuman keras adalah induk segala macam kejahatan.

Hikmah pandemi ini adalah menjauhi minuman keras serta berbagai jenis narkoba dan obat-obatan terlarang.

Yang disampaikan iblis selanjutnya adalah jangan sekali-kali berduaan, bersepi-sepian, seorang laki-laki dengan perempuan yang bukan muhrimnya.

Kemudian iblis juga menyampaikan, jangan sekali-kali mempunyai kedengkian dengan seseorang.

“Ini penyakit semua level. Kecemburuan sosial antar ilmuan, ulama, pengusaha, bahkan sesama orang miskin, kaya, dan saudara,” kata Gus Qoyyum.

Jika masyarakat tidak stabil karena kedengkian, kata dia, maka muncul kejahatan dan tindakan khianat sehingga menyebabkan datangnya musibah.

Gus Qoyyum melanjutkan, untuk membentuk kesalehan, juga perlu dengan ritual ibadah, sehingga akan menjadi orang yang stabil di saat hidup dan ketika wafat.

Membentuk orang saleh, jelas Gus Qoyyum, juga bergantung pada yang dimakan, apakah makanan yang halal atau haram.

“Meskipun ulama, kalau makan tidak halal, maka doanya tidak efektif,” kata dia.

Jika rezeki terkontaminasi oleh orang-orang zalim, maka kesalehan manusia akan berkurang. (aris)

Berita terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini