Banjir Rob Rendam Permukiman Warga di Kota Pekalongan, Ganjar Ingatkan Tetap Prokes di Tempat Pengungsian

Kondisi banjir di Clumprit, Kelurahan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara. ( foto Instagram @pekalonganberita)

SEMARANG (Sigijateng.id) – Banjir rob telah rendam permukiman warga di Kota Pekalongan Jawa Tengah sejak Senin (15/11). Atas kejadian ini, sejumlah warga terpaksa mengungsi karena air mulai masuk ke dalam rumah.

Petugas BPBD Kota Pekalongan dan tim gabungan sudah datang melakukan pertolongan dan evakuasi.

“Ini air sudah masuk ke rumah. Kasur dan meja kursi sudah basah. Ketinggiannya segini (lutut orang dewasa). Dari pada nunggu lama, kondisi hujan juga, saya minta dievakuasi. Ada anak kecil, kasihan,” kata Nur Khasanah (39) warga Clumprit, Kelurahan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara.

Nur bersama kedua anaknya dievakuasi oleh petugas BPBD Kota Pekalongan dan tim gabungan. Belasan warga Kampung Clumprit, Kelurahan Degayu, juga telah berada di kantor Kelurahan Degayu.

Dahlia (45) warga Clumprit mengatakan banjir yang melanda wilayahnya akibat naiknya air laut (rob) yang bercampur hujan yang terjadi terus-menerus. Kondisi seperti ini, menurut Dahlia, terjadi sejak Minggu (14/11) kemarin.

“Tidak hujan pun, di sini sudah banjir. Sejak kemarin (hari Minggu). Ditambah sering hujan, ya airnya masuk ke rumah,” kata Dahlia.

Sementara itu, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Pekalongan Dimas Arga Yuda menjelaskan, banjir yang terjadi kali ini di wilayah Kota Pekalongan sebagian besar karena air rob. Menurutnya, intensitas hujan di wilayah Kota Pekalongan masih tergolong ringan.

“Banjir ini lebih banyak karena air rob, ditambah hujan dengan intensitas sedang-ringan,” kata Dimas.

Atas kejadian ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Pemda Kota Pekalongan serta pemangku kebencanaan agar segera menyiapkan tempat pengungsian. Ganjar menegaskan agar penanganan diprioritaskan pada manusianya.

“Pokoknya yang saya sudah sampaikan kepada kawan-kawan kepala daerah, tangani dulu orangnya,” kata Ganjar, Selasa (16/11).

Penyiapan tempat pengungsian penting, lanjut Ganjar, sebab masih harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

“Siapkan tempat pengungsian, awas protokol kesehatannya, karena ini trennya akan terus meningkat,” ujar Ganjar.

Terkait penanggulangan, Ganjar menjelaskan jika pekerjaan fisik antisipasi banjir rob terus dikerjakan dengan membuat tanggul. Kota Pekalongan, kata Ganjar, memang perlu penanganan khusus terkait robnya.

“Kalau pekerjaan fisiknya sebenarnya kita sudah on going ya sudah jalan terus ya, memang Pekalongan ini treatment-nya harus khusus maka tanggul itu untuk sementara kita lakukan,” ujarnya.

Sembari meneruskan pekerjaan fisik, lanjut Ganjar, hari ini semua mesti siaga. Apalagi curah hujan diprediksi terus meningkat hingga akhir tahun. Pihak terkait juga harus rajin sosialisasi ke warga.

Terkait bantuan dari Pemprov untuk Kota Pekalongan, Ganjar menyebut belum diberikan. Ganjar mengatakan, apabila dari pemerintah setempat masih bisa menangani maka Pemprov sifatnya membackup dan siaga panggilan.

“(Kirim bantuan atau tim) nggak, belum. Karena ketika kabupaten-kota masih sanggup kita nggak perlu membantu. Tapi kita selalu membackup dari kebutuhan-kebutuhan dan on call semua, karena BPBD itu berjejaring dan menurut saya bagus kok mereka,” tandasnya. (Aris syaefudin)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini