Ajukan Hibah Trem, Hendi Bertemu Kedubes di Belanda

Walikota Semarang, Hendrar Pribadi saat bertemu dengan Duta Besar RI untuk Belanda, H.E Mayerfas untuk membicarakan proposal pengajuan hibah trem ke Kerajaan Belanda.

SEMARANG (Sigi Jateng) – Perkembangan lalu lintas Kota Semarang menjadi perhatian serius Hendrar Prihadi selaku Walikota. Untuk itu, dia sedang menyusun proposal untuk mengaplikasikan trem buatan Belanda sebagai moda transportasi massal di wilayah Ibu Kota Jawa Tengah.

Trem sendiri dalam sejarahnya pernah menjadi angkutan massal yang sangat diandalkan di saat masih zaman kolonial dulu. Kota Semarang termasuk menjadi Kota pertama di dunia yang pernah menggunakan trem. 

Dengan alasan itu, Walikota yang akrab disapa Hendi itu berencana mengajukan hibah trem kepada Kerajaan Belanda. Adapun pengajuan proposal dikirimkannya melalui Duta Besar Indonesia untuk Belanda. Upaya tersebut dilakukan setelah sebelumnya Pemerintah Kota Semarang melakukan kajian reativasi trem, dan mendapatkan tawaran dari Pemerintah Kota Amsterdam, Belanda.

Jumat (4/6/2021) Hendipun tersambung langsung dengan Duta Besar RI untuk Belanda,  H.E Mayerfas untuk mengucapkan terima kasih karena telah difasilitasi dalam pengajuan proposal hibah tersebut. 

“Saya berterima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan oleh Bapak Duta Besar Indonesia untuk Belanda demi menghidupkan kembali trem di Kota Semarang,” tutur Wali Kota Semarang tersebut.

Pada kesempatan itu, Hendi menekankan, kembali aktifnya trem di Kota Semarang akan mendukung keberadaan Kota Lama sebagai salah satu wisata heritage. Tak hanya itu, keberadaan trem sekaligus menjadi pilot project sistem transportasi umum berbasis jalan rel di Semarang.

 “Maka saya berharap agar segala kajian dapat lekas diselesaikan sehingga dalam 2-3 tahun mendatang warga Kota Semarang dapat merasakan manfaatnya,” imbuh Hendi.

Untuk rute trem yang akan menjadi prioritas yakni Stasiun Tawang – Jalan Ronggowarsito- Jalan Agus Salim – Pasar Johar – Jalan Pemuda – Lawang Sewu – Jalan Imam Bonjol kemudian kembali ke Stasiun Tawang membentuk ring route. Total untuk trase prioritas ini mencapai 12,8 kilometer yang akan melintasi pusat kota.

Namun Hendi menjelaskan trase ring route tersebut perlu melihat kembali kemampuan anggaran yang dimiliki Pemerintah Kota Semarang. Sehingga pihaknya pun menawarkan trase Kota Lama – Jalan Pemuda secara commuter sebagai pilot project.

Demi mempercepat terwujudnya trem tersebut, nantinya juga akan dibentuk tim kecil dari Dubes Belanda untuk mengkaji aturan perhubungan RI, tinjauan dan kelayakan lokasi jalur rel. Kota Semarang sendiri akan memperoleh hibah 2 trem set dari Kerajaan Belanda. Di mana masing-masing trem set terdiri dari dua rangkaian gerbong kereta. (Mushonifin) 

Berita Terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini