Agustina Wilujeng Pembelajaran Tatap Muka Harus Segera Dilakukan, Murid Juga Divaksin

Agustina Wilujeng, Wakil Ketua Komisi X DPR RI.

SEMARANG (Sigi Jateng) – Untuk mendukung pembelajaran tatap muka (PTM) yang direncanakan Mendikbud Nadiem Makarim di bulan Juni 2021, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti SS, MM, meminta pemerintah tidak hanya melakukan vaksinasi terhadap pengajar saja namun juga terhadap muridnya.

“Bulan Juni kan masih lama jadi, termin berikutnya dalam proses vaksinasi itu harus direncanakan untuk siswa yang menurut saya juga penting,” kata Agustina Wilujeng, di Panti Marhaen, Kota Semarang, Minggu (28/2/2021).

Selain itu, lanjut Agustina Wilujeng, tenaga pendidikannya seperti pegawai TU dan pekerja di sekolah semuanya juga harus divaksinasi. 

“Menurut saya semuanya, kalau semua sudah divaksin tentu resiko menjadi rendah. Sehingga pembelajaran tatap muka baru bisa dibuka,” sambungnya.

Berita Lainnya:



Ketua Alumni IKA FIB Undip tersebut juga menyambut baik rencana vaksinasi guru. 

“Saya harap prosesnya cepat, setelah guru divaksin, tenaga pendidikannya di vaksin serta siswanya divaksin. Kita bisa segera tatap muka,” ucap Bendahara DPD PDIP Jateng tersebut.

Agustina Wilujeng menyatakan anak anak sudah rindu sekali sekolah. 

“Guru guru juga sudah kewalahan menghadapi proses belajar jarak jauh ini, karena anak anak itu bosan. Anak anak itu rindu lho dimarahin gurunya, rindu disentil, rindu dijewer mungkin juga, serta rindu dikasih PR yang tidak seperti PR virtual. Mungkin saat mereka mengerjakan prakarya itu ada sentuhan gurunya yang membuat menjadi lebih bagus. Itu ngga dapat di virtual,” ungkap anggota DPR dari Dapil 4 Jateng itu.

Ia pun berharap vaksinasi ini bisa cepat disebarluaskan, masif sehingga sekolah sekolah bisa mulai dibuka di awal tahun ajaran baru nanti.

Agustina Wilujeng pun setuju dengan prioritas vaksinasi yang dilakukan oleh Mendikbud Nadiem Makariem untuk guru PAUD, SD, dan SLB. 

“Ya, memang benar. Bahwa anak anak PAUD itu memang yang pertamalah yang menjadi korban tidak sekolah, karena kalau harus daring atau online mereka tidak tahu bagaimana cara mengoperasikan alat,” ujarnya.

Kemudian, kata Agustina Wilujeng, untuk anak anak SD dari kalangan ekonomi ke bawah tidak ada gawai karena mungkin sudah dipakai kakak atau orang tuanya untuk bekerja. 

“Maka PAUD, TK dan SD itu merupakan korban terberat dalam proses sekolah virtual. Saya kira semua guru akan dapat vaksin karena rencana pemerintah semua guru akan dapat vaksinasi, kalau hari ini diprioritaskan dulu yang TK, PAUD, dan SD ya bagus. Namun itu hanya soal waktu, karena semua akan dapat,” tegasnya.

Agustina Wilujeng meyakini, bila vaksinasi telah merata maka tingkat resikonya akan menjadi turun. 

Berita Terbaru:

“Mudah mudahan masyarakat masih terbiasa untuk melakukan protokol kesehatan. Jangan setelah divaksin melakukan gerombol gerombol dan cuci tangan, ngga pakai masker. Setelah divaksin protokol kesehatan harus tetap dilakukan sampai kita benar benar yakin virus ini sudah tidak berada lagi di sekitar kita,” pungkasnya. 

Sebelumnya Menteri Pendidikan mengeluarkan kebijakan untuk memprioritaskan tenaga pendidik PAUD, TK, SD, dan SLB yang memperoleh vaksinasi gelombang kedua. Alasan Nadiem memberikan prioritas guru yang mengajar jenjang yang lebih muda dulu, sebab menurutnya semakin muda peserta didik atau jenjang sekolah maka akan semakin sulit pendidikan jarak jauh diterapkan. (Mushonifin)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini