1.353 Rumah Warga di Kendal Terendam Rob Setiap Musim Penghujan, Ketinggian Air Capai 10-50 Cm

Salah seorang warga menerjang genangan banjir rob di Kelurahan Bandengan Kecamatan Kota Kendal yang sudah terjadi selama hampir sepekan ini. Foto : Istimewa

Kendal (Sigi Jateng) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal, menyatakan memasuki musim hujan dan cuaca ekstrim saat ini ada 6 desa yang terdampak rob dan banjir akibat air pasang pantai utara pulau Jawa.

Sekitar 1.353 rumah yang tersebar di 3 kecamatan terdampak air pasang atau rob. Sebanyak 3 kecamatan yang terdampak yakni Kaliwungu, Kota Kendal dan Patebon ketinggian banjir rob bervariasi antara 10 hingga 50 centimeter.

Kepala BPBD Kendal Sigit Sulistyo mengatakan, 1.353 rumah berada di 6 desa dan kelurahan dengan rincian di Kecamatan Kaliwungu, Desa Wonorejo ada 70 kepala keluarga dengan ketinggian air 10 – 50 centimeter.

“Sementara di Desa Mororejo Kaliwungu banjir rob merendam 75 KK dengan ketinggian air 10 – 40 sentimeter,” kata Sigit, Minggu (14/11/2021).

Sigit mengungkapkan, untuk Kecamatan Kendal Kota, banjir rob di Kelurahan Karangsari merendam 460 KK dengan ketinggian air 20 – 50 sentimeter, Kelurahan Bandengan sebanyak 600 KK dengan ketinggian air 20 – 60 sentimeter.

“Sementara di Kecamatan Patebon terjadi di Desa Wonosari sebanyak 67 kk dengan ketinggian air 10-30 sentimeter dan Desa Kartikajaya sebanyak 81 KK dengan ketinggian air 10 – 30 sentimeter,” terangnya.

Sementara itu, dari pantauan di lapangan sudah sepekan terakhir banjir rob yang menerjang pesisir Kendal merendam 6 desa dan kelurahan. Bahkan, ratusan rumah terdampak banjir rob yang terjadi pagi dan sore hari.

Menurut salah seorang warga di sekitaran Bandengan, bahwa banjir rob yang terjadi di pagi dan sore hari ini mengakibatkan aktivitas warga terganggu.

“Banjir rob kali ini lebih parah karena ketinggian bisa mencapai 80 centimeter,” ucap Zaenal (46).

“Di Kecamatan Kota Kendal banjir rob menerjang Kelurahan Bandengan dan Karangsari. Rumah warga banyak yang terendam sehingga aktivitas terganggu,” imbuhnya.

Zaenal mengungkapkan terkait peristiwa banjir rob yang terjadi setiap tahun ini kebanyakan warga hanya bisa pasrah dan berharap pemerintah secepatnya bisa mencarikan solusi agar tidak terus menerus terjadi. (Dye)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini