Waow Unik..! Masjid Ash Shirath Mirip Ka’bah ini Ada di Kampung Warna-warni Tidar

Masjid mirip Ka'bah di Kampung Warna-warni Tidar Campur, Kota Magelang. (Foto: Dok. Danang Sudrajat)

Magelang (Sigi Jateng) – Salah satu bangunan masjid yang berada Kota Magelang ini unik. Bentuk bangunan masjid ini mirip Ka’bah yang ada di Masjidil Haram, Makkah.

Bangunan masjid mirip Ka’bah ini diberi nama Ash Shirath. Letaknya berada di Kampung Warna-warni di Tidar Campur, Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang.

Masjid yang dibangun semenjak Oktober 2019 itu selesai sehari sebelum puasa ramadan tahun ini pada Kamis (23/4). Adapun nama Ash Shirath berarti jembatan atau titian.

Replika hajar aswad di masjid mirip Ka’bah, Kampung Warna-warni Tidar Campur, Kota Magelang. Foto: Dok. Danang Sudrajat

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Warna-warni Tidar Campur, Sagiyo mengatakan, ide pembangunan masjid ini awalnya sekitar bulan Oktober 2019. Saat itu ada warga yang ingin salat jemaah di lokasi bank sampah, namun lokasi tersebut kurang bersih dan suci. Selain itu, jarak dari lokasi menuju masjid besar agak jauh.

“Jarak kami dari RT 01 ke masjid besar agak jauh. Jadi kalau mau salat, utamanya magrib dan subuh ini karena waktunya pendek, kalau kami berjalan ke masjid sampai sana kadang-kadang sudah dimulai. Jadi, agak tergesa-gesa,” kata Sagiyo, seperti dikutip detikcom, Jumat (15/5/2020).

“Untuk itu salah satu warga ada mencetuskan akan melaksanakan salat berjemaah di bank sampah. Tetapi karena situasi tempat itu kurang suci, maka kami warga RT 01 ada kesepakatan untuk membuat masjid,” sambungnya.

Menurutnya, masjid yang dibangun tersebut bisa menunjang keberadaan kampung wisata yang ada. Untuk itu, muncul ide membangun masjid dengan replika ka’bah.

“Membuat masjid, kemudian karena di tempat kami itu adalah kampung wisata, kami mempunyai ide biar bisa menunjang tempat wisata itu. Kami buat replika ka’bah dan alhamdulillah bisa selesai. Berakhir kemarin sehari sebelum Ramadhan, jadi tanggal 23 April, baru dihentikan,” ujarnya.

“Setelah Lebaran akan dilanjutkan lagi, masih ada beberapa yang belum sempurna,” kata Sagiyo.

Ukuran bangunan utama masjid yakni 6×7,5 meter, tinggi 5,20 meter dan lebar 6,8 meter. Kemudian serambi 6,5×7 meter dan tempat wudu 2,5×6,5 meter. Terdapat ukiran kaligrafi berwarna emas dengan kalimat asmaul husna mengelilingi bangunan utama di bagian atas. Kemudian kalimat syahadat berada di bagian temboknya yang berwarna hitam kelam. Untuk bentuk ka’bah ini juga dilengkapi dengan replika hajar aswad.

Proses pembangunan di atas tanah wakaf dan dikerjakan oleh dua tukang bangunan dibantu warga secara gotong royong. Biaya pembangunan berasal dari swadaya dan donasi. Anggaran untuk membangun tersebut hingga saat ini telah mencapai sekitar Rp 450 juta.

“Kami menerima donatur hampir seluruh Indonesia ada, kami lewat medsos. Kemudian setelah beliau-beliau memberikan donasi, perkembangan dari pembuatan masjid ini kami laporkan. Jadi, dari beliau-beliau ini merasa puas dan alhamdulillah bisa sampai sekarang seperti ini,” tuturnya.

Sagiyo menambahkan masjid ini mampu menampung 50 jemaah ditambah bagian serambi. Pihaknya berharap keberadaan masjid ini nantinya bisa mendukung keberadaan kampung wisata warna-warni, bahkan nantinya bisa dibuat untuk manasik haji bagi anak-anak.

“Rencana dari kami, ini mendukung kampung wisata warna-warni. Rencana kami ke depan untuk manasik anak-anak,” ujarnya.

Sekretaris Pokdarwis Kampung Warna-warni Tidar Campur, Danang Sudrajat menambahkan, pihaknya juga berencana menjadikan masjid Ash Shirath sebagai tempat wisata religi. Nantinya akan dilengkapi dengan tempat pendidikan agama Islam. Kemudian akan dilengkapi dengan bangunan replika Maqam Ibrahim dan Hijr Ismail.

“Yang jelas ke depan, kita ingin dijadikan tempat untuk wisata religi juga. Kemudian untuk sai bisa di lapangan kampung,” kata Danang. (Dtc/dye)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini