Tim Hendi – Ita Kawatirkan Partisipasi Pemilih di Pilwalkot Rendah

Ketua tim pemenangan pasangan calon petahana Wali Kota dan Wakil Walikota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi) bersama Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita), Kadarlusman. (Dok.)

SEMARANG (Sigi Jateng) – Ketua tim pemenangan pasangan calon petahana Wali Kota dan Wakil Walikota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi) bersama Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita), Kadarlusman tidak menampik jika salah satu tantangan kesuksesan dalam Pemilihan Walikota Semarang pada tanggal 9 Desember 2020 mendatang, salah satunya terkait tingkat partisipasi pencoblosan.

Pasalnya, selain dilaksanakan di tengah pandemi, sebagian masyarakat juga ada yang berpendapat jika suaranya tak akan berpengaruh besar dalam kemenangan Hendi – Ita sebagai calon tunggal.

Terkait hal tersebut, Ketua Tim Pemenangan, Hendi – Ita, yang akrab disapa Pilus itu meluruskan, seluruh suara masyarakat Kota Semarang memiliki pengaruh yang besar dalam Pemilihan Walikota Semarang tahun 2020.

“Saya rasa kunci terpenting kesuksesan Pilwalkot tanggal 9 Desember 2020 nanti justru ada pada partisipasi masyarakat. Yang pertama dalam hal partisipasi mendukung proses pencoblosan yang aman dan sehat, dengan adanya kesadarang diri masing – masing dalam menjalankan 3M,” terang Pilus pada Sabtu (14/11/2020).

“Yang kedua tentang partisipasi dalam menyalurkan hak suara itu sendiri, dengan datang ke TPS. Karena target partisipasi pencoblosan yang ditetapkan KPU Kota Semarang pun lebih tinggi dari sebelumnya, yaitu sebesar 77,5%,” tambahnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris PDI Perjuangan Kota Semarang itu mengungkapkan, target yang ditetakan KPU Kota Semarang tersebut lebih tinggi dari tingkat partisipasi di Pemilihan Wali Kota Semarang tahun 2010 dan 2015.

“Tingkat partisipasi di Pilwalkot Semarang tahun 2010 kan sekitar 60%, kemudian di Pilwalkot Semarang tahun 2015 naik menjadi 65,97%. Lalu pada tahun 2020 ini ditargetkan bisa naik lebih dari 11%. Maka ini menjadi tantangan kita bersama,” tutur Pilus.

“Kami sendiri pada waktu kurang dari sebulan ini fokus untuk melakukan sosialisasi, baik door to door maupun berkomunikasi dengan berbagai komunitas. Harapannya upaya kami ini bisa didukung dengan kesadaran diri masing – masing masyarakat Kota Semarang, yang menjadikan penyaluran hak suara dalam Pilwalkot Semarang 2020 sebagai sebuah hal yang wajib,” tegasnya. (Mushonifin)

Berita Lainnya:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini