Tak Miliki HP, Semangat Zulfiqor Membara Kejar Cita-cita Ingin Jadi Astronot, Begini Kisahnya

Dengan penuh semangat, Dzul tetap bisa belajar di sekolah meski tak memiliki HP. Foto : Istimewa.

Pekalongan (Sigi Jateng) – Sudah tiga hari ini, sejak Senin (27/7) salah seorang siswa kelas 7 SMPN Tirto Kabupaten Pekalongan dengan penuh semangat tiap pagi mengayuh sepedanya berangkat menuju ke sekolah sendirian.

Adalah Dzul Faqor Risqi Islamy Al Ghazy anak bungsu keempat dari pasangan suami istri Tarjo dan Winarsih yang tidak memiliki HP untuk belajar daring berbeda jauh seperti teman-teman sebaya lainnya.

Meski begitu, tak membuat patah semangat dirinya untuk terus belajar apapun resikonya. Setiap pagi harus menempuh perjalanan menuju ke SMPN 2 Tirto di Desa Tanjung Kecamatan Tirto.

Kedua orang tuanya yang hanya sebagai buruh serabutan pun tak jua mampu membelikan HP untuk anaknya. Sebab, barang tersebut merupakan barang yang mahal.

Begitu sesampainya di sekolah, Dzul sapaan akrabnya seperti biasa menaruh sepada onthel tuanya disenderkan di bawah pohon samping halaman sekolah.

Dengan langkah pasti, Dzul pun langsung disambut pihak Kepala SMP N 2 Tirto, guru kelas serta Kepala perpustakaan. Meski belajar sendirian dengan dibimbing salah seorang guru, Dzul menempati ruang perpustakaan untuk belajar.

Di ruang itulah, Dzul baru bisa belajar daring setelah dipinjami HP oleh kepala perpustakaan. Dengan didampingi guru kelas sekitar 50 menit lamanya, Dzul telah menuntaskan satu pelajaran.

Saat ditanya, dirinya mengaku nekat datang sendirian ke sekolah karena ingin tetap belajar. Bahkan tidak ada yang menyuruhnya, sebab di rumah bingung, lantaran tidak memiliki HP.

“Baru beberapa hari, sejak Senin kemarin. Setiap pagi ke sekolah karena ingin tetap belajar. Di rumah juga bingung tidak bisa belajar seperti teman lainnya, karena saya tidak memiliki HP,” ujar Dzul, seperti dikutip detikcom, Selasa (28/07).

Terlebih yang membuatnya bingung, orang tua juga tidak memiliki HP. Padahal, ditengah pandemi Covid-19 ini belajar harus melalui daring.

“Kemarin saya sempat menangis, takut dan khawatir jika bapak/ibu guru tidak mau mengajar di sekolah. Lalu, saya akhirnya nekat berangkat ke sekolah sebab ingin pintar agar tidak kalah dengan teman lainnya. Ternyata sampai di sekolah diterima,” tutur siswa yang bercita-cita ingin menjadi Astronot ini.

Baginya, bukan tanpa alasan untuk tetap bisa belajar dan sekolah. Meski, sedikit memaksa para guru untuk mendampinginya. Hingga akhirnya Dzul bisa belajar daring menggunakan HP yang dipinjami kepala perpustakaan.

“Iya bagaimanapun, pokoknya saya harus pintar. Agar cita-cita menjadi Astronout tercapai. Makanya, saya harus belajar agar tidak kalah dengan teman lainnya,” ucap Dzul dengan penuh semangat.

Semangat tinggi yang dimiliki Dzul inilah, hingga akhirnya mengetuk hati para guru wali kelas di SMP N 2 Tirto Kabupaten Pekalongan khususnya menjadi trenyuh.

Baca Berita Lainnya

“Iya bagaimana para guru tidak trenyuh, melihat Dzul sempat merengek menangis minta belajar di sekolah. Awalnya, sekitar pukul 07.00 Senin pagi saya lihat ini anak koq sendirian di luar. Begitu saya dekati malahan menangis. Sebab ingin belajar di sekolah katanya,” ungkap Kepala SMP N 2 Tirto Pekalongan, Khoirul Huda.

“Anaknya menangis, pokoknya ingin belajar. I6a akhirnya kita terima dan diarahkan untuk belajar di perpustakaan dengan didampingi wali kelasnya,” sambungnya. (Dye)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini