Selain Terdampak Pandemi, Pertanian Rentan Hama dan Iklim

Kepala DPPKP, Wasit Diono menunjukkan alsintan yang akan diterima oleh kelompok tani

PURWOREJO (SigiJateng) – Kabupaten Purworejo merupakan daerah agraris yang menjadi salah satu lumbung pangan di Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, pertanian menjadi salah satu sektor penting yang sangat mendukung pertumbuhan dan perekonomian daerah guna menjaga ketahanan pangan.
Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan hasil pertanian, antara lain dengan memberikan bantuan kepada 66 kelompok tani (Poktan) di Kabupaten Purworejo.

Wabup Yuli Hastuti menyerahkan bantuan alsintan secara simbolis

Bantuan dari Kementrian Pertanian berupa alat mesin pertanian (alsintan), secara simbolis diserahkan oleh Wakil Bupati Purworejo, Yuli Hastuti di halaman Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP), Kamis (17/09). Sebanyak 66 unit alsintan berupa 7 unit traktor roda empat, 28 unit pompa air, 6 unit rice transplanter, 18 unit handsprayer dan 6 unit cultivator.

“Pemerintah terus memberikan perhatian terhadap peningkatan kualitas dan kuantitas produksi pertanian, agar sektor pertanian menjadi kuat dan tangguh. Antara lain dengan penyediaan benih, bibit dan teknik budidaya hingga teknologi panen dan pasca panen. Sebab dengan meningkatnya kualitas dan kuantitas produk pertanian, akan mampu mewujudkan kesejahteraan petani,” kata Yuli Hastuti dalam sambutan saat memberikan bantuan.

Untuk meningkatkan kinerja sektor pertanian serta mempertahankan swasembada pangan, pemerintah juga terus melakukan upaya modernisasi pertanian melalui penggunaan alat mesin pertanian (alsintan) di kalangan petani. “Langkah ini ditempuh dalam rangka efisiensi waktu dan biaya usaha tani sejak mulai olah lahan hingga panen. Selain itu juga untuk mengatasi kendala semakin berkurangnya tenaga kerja atau buruh tani,” jelasnya.

Wabup mengakui, dengan adanya pandemi Covid-19 ini, harga produk pertanian banyak yang turun dikarenakan terganggunya supply and demand produk pertanian. Pembatasan sosial berskala besar yang dilakukan di sejumlah daerah membuat pergerakan supply hasil pertanian terganggu.

Disamping itu, daya beli masyarakat yang turun juga mengakibatkan permintaan produk pertanian juga menurun. “Untuk itu kita semua berharap agar pandemi Covid 19 segera berakhir, kehidupan kembali normal dan perekonomian terutama sektor pertnian menjadi pulih kembali,” harapnya.

Selain dampak pandemi Covid-19, menurut Wabup usaha tani juga rentan dengan ketidakpastian produksi akibat iklim dan hama. “Oleh karena itu, saya tak bosan-bosannya menghimbau agar para petani mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Karena dengan mengikuti program ini, kerugian akibat kerusakan tanaman yang disebabkan oleh banjir, kekeringan, serta serangan hama dan penyakit tanaman atau organisme pengganggu akan mendapatkan asuransi,” pesannya.

Baca Berita Lainnya

Sementara itu, Kepala Dinas DPPKP, Wasit Diono menyampaikan, dengan adanya mekanisasi pertanian diharapkan dapat menarik generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian. (nurul MU)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini