SEMARANG (Sigi Jateng) – Ramainya pembicaraan di media sosial soal pola makan pemain sepakbola profesional Indonesia sampai saat ini masih menjadi polemik. Diketahui, beberapa pemain sepakbola berlabel tim nasional ternyata hobi memakan makanan yang disinyalir tidak sehat seperti gorengan, rawon, sayur tumis, dan makanan-makanan berminyak.
Mengomentari hal tersebut, CEO PSIS, Yoyok Sukawi mengatakan bahwa memang budaya makan orang Indonesia yang seperti itu sulit untuk dirubah walaupun orang bersangkutan sudah menjadi atlet profesional.
Di PSIS sendiri, menurut Yoyok, pemain-pemainnya sebenarnya sudah mendapat pendampingan dari ahli gizi yang selalu menjaga pola makan sang pemain. Namun saat libur kompetisi menjadi masalah tersendiri karena kebanyakan pemain melakukan cheet meal untuk memakan-makanan yang kurnag baik untuk tubuh atlet.
“Ya ini pola makan lagi ramai ya, sebetulnya untuk seluruh klub liga 1 itu sudah punya ahli gizi yang mengawasi dan menyuguhkan menu makanan sesuai dengan kebutuhan fisik pemain sepakbola,” ujarnya ada Selasa (1/9/2020).
Yoyokpun mengakui bahwa mengontrol pola makan pemain saat liburan memang sulit dilakukan.
“Kalau pemain profesional pada saat dia masuk di mes dan ada program latihan biasanya semua memang diatur, yang gak bisa diatur itu pada saat dia libur. dia makan apa, gorengan, gulai, makanan berminyak, lha memang kita tidak bisa mengontrol itu saat liburan,” jelasnya.
Yoyok hanya bisa mengingatkan para pemainnya agar selalu menjaga pola makan dengan profesional karena tubuh atlet adalah aset yang paling berharga yang mereka miliki.
“Tapi tetap saya ingatkan bahwa untuk pemain sepakbola profesional itu wajib mengikuti pola makan sehat sesua dengan kebutuhan atlet,” imbuhnya.
BACA BERITA LAINNYA:
- Jaga Asa 4 Besar, PSIS Bidik Kemenangan Melawan Barito Putera Malam Ini
- Pj Gubernur Jateng Berharap Pemprov dan Pemkot/Pemkab di Kembali Raih Predikat WTP
- Jateng Bersholawat di Kantor Gubernur Hadirkan Habib Bidin, Pj Gubernur Jateng: Semoga Musibah Segera Berlalu
- Sidang Sengketa Pilpres 2024, Kubu 01 dan 03 Dinilai Gagal Buktikan Kecurangan TSM
- Tiga Kader Golkar Dijagokan Maju Pilgub Jateng, Wihaji : Rakyat Sudah Paham, Kita Ikhtiar Semampunya
Berkaitan dengan alat ukur kekuatan fisik pemain, Yoyok mengklaim timnya menggunakan metode VO2MAX saerta menimbang berat badan pemain secara berkala.
“Di PSIS sendiri kami selalu cek berat badan pemain dan mengukur kekuatan fisik melalui VO2MAX,” Pungkasnya. (Mushonifin)