Prabowo Pimpin Program Lumbung Pangan, Ini Penjelasan Presiden

Presiden Jokowi (tengah) bersama sejumlah menteri. Foto: Instagram jokowi

JAKARTA (SigiJateng) — Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memimpin pelaksanaan program lumbung pangan di Kalimantan Tengah. Dan itu membuat pro dna kontra sejumlah kalangan. Pasalnya, Prabowo Subiyanto adalah Menteri Pertahanan bukan Menteri Pertahanan.

Meski demikian, Jokowi tidak mengubah keputusan. Karena memang Jokowi sebagai Presiden punya hak preogratif dan tentu juga memiliki alasan tersendiri.

Dan akhirnya, Jokowi mengungkap alasannya memilih Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memimpin pelaksanaan program lumbung pangan di Kalimantan Tengah.

“Namanya pertahanan itu bukan hanya urusan alutsista, tetapi juga ketahanan di bidang pangan menjadi salah satu bagian dari itu dan sudah disampaikan Menhan dengan hitung-hitungan ‘cost’ berapa, anggaran berapa dalam membangun ‘food estate’ yang ada di Kapuas dan Pulang Pisau,” kata Presiden Jokowi, di Istana Merdeka Jakarta Senin (13/6/2020) dikutip antara.

Pada 9 Juli 2020 lalu, Jokowi bersama Prabowo dan sejumlah menteri terkait lainnya telah meninjau lokasi pengembangan lumbung pangan baru di Kabupaten Kapuas dan Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau.

Di kabupaten tersebut, ada kurang lebih 10.000 hektare lahan potensial yang nantinya akan dikembangkan menjadi lumbung pangan baru.

Jokowi kembali menyatakan, bahwa pada saat tersebut sudah dia sampaikan bahwa ‘food estate’ itu berangkat dari peringatan FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian) bahwa akan ada krisis pangan dunia, sehingga perlu kita antisipasi cepat dengan membuat cadangan pangan strategis.

“Mskipun food estate tersebut yang memimpin Menhan, tetapi Kementerian Pertanian juga mendukung program tersebut. Mentan kan juga ‘back up’ di situ. Nanti urusan pertanian dan pangan yang lain ya tetap Mentan,” kata Presiden Jokowi.

Dikatakan Presiden, pada 2020, setidaknya akan diselesaikan terlebih dahulu lahan seluas 30.000 hektare dan akan meningkat hingga dua tahun ke depan.

“Saya perlu sampaikan, kemarin saya lupa bahwa di Kalteng itu bukan gambut loh ya, tidak. Semua sudah lama kami cek, itu aluvial (endapan) semua. Itu di luar gambut dan saya kira tidak akan mengganggu lingkungan yang ada. Kami tahu gambut di mana titiknya, mana yang gambut, sedalam apa, ada semua,” ujar Jokowi.

Baca Berita Lainnya:

Dalam hal ini, Kementerian Pertahanan menjadi leading sector untuk membangun cadangan pangan. Sehingga nanti kalau misalnya kekurangan beras ya tanam padi, kalau kekurangan jagung ya tanam jagung. “Kemarin sudah kami cek, jagung bisa, padi bisa. Cabai, tanam di situ,” kata Jokowi.

Dengan pengembangan lumbung pangan baru ini diharapkan cadangan pangan nasional nantinya dapat terpenuhi, dan dikelola dengan manajemen yang baik hingga dapat diekspor ke negara-negara lain. (ant/Aris)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini