Santri Ponpes API Tegalrejo Magelang Mulai Kembali 20 Juni, Pengasuh Keluarkan “Maklumat Tegalrejo”

Ketua Pengurus Wilayah Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PWNU Jawa Tengah KH Nur Machin Chudlory

MAGELANG (SigiJateng) – Ponpes Asrama Perguruan Islam (API) Pondok Pesantren Salaf Tegalrejo Magelang akan mulai dibuka atau mempersilahkan belasan satrinya kembali ke pondo, tanggal 20 Juni mendatang. Langkah awal yang sudah dimulai dari ponpes API Tegalrejo Magelang yakni dengan mengeluarkan “Maklumat Tegalrejo”. Isi dari maklumat itu adalah tata cara mengatur 13.800 Santri Tegalrejo untuk kembali ke pesantren dengan memperhatikan protokol kesehatan. Nantinya santri dijdawalkan masuk ke asrama secara bergiliran berdasarkan daerah.

Ketua Pengurus Wilayah Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PWNU Jawa Tengah KH Nur Machin Chudlory mengatakan, belajar mengajar (ta’lim wat ta’allum) di lingkungan pesantren harus tetap berjalan. Meski demikian, ada syarat yang harus dipenuhi, karena saat ini pandemi virus corona (Covid-19) belum berlalu. Memasuki new normal, maka aktivitas di pesantren harus mendapat perhatian. Dan Ponpes API Tegalrjo Magelang mengeluarkan “Maklumat Tegalrejo”

“Kehidupan pesantren harus segera berjalan. Termasuk TPQ madin dan kegiatan keagamaan seperti tahlilan di desa-desa. Tentunya dengan mengedepankan protokol kesehatan. Sehingga semuanya aman dan nyaman,” ujarnya Minggu (7/6).

Pengasuh Ponpes API Salaf Tegalrejo yang akrab disapa Gus Machin ini menjelaskan, “Maklumat Tegalrejo” diterbitkan setelah dilakukan musyawarah, serta meminta masukan dari RMI, Persatuan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyyah Kaaffah (P4SK), maupun pemerintah daerah.

“Syarat yang harus dipenuhi santri untuk bisa kembali ke pesantren adalah melakukan karantina mandiri dulu di rumahnya selama 14 hari. Ini juga harus dibuktikan dengan surat keterangan RT dimana santri tinggal,” ujarnya.

Setelah itu, imbuhnya, santri juga harus dalam kondisi sehat, dengan bukti surat keterangan dari Puskesmas.

“Saat tiba di pesantren, juga di cek suhu tubuh, wajib memakai masker, dan cuci tangan,” bebernya.

Santri Tegalrejo, kata Gus Machin, dijadwalkan akan masuk ke pesantren pada 28 Syawal, atau 20 Juni 2020. Mereka yang akan masuk pada tanggal tersebut, sudah harus melakukan karantina mandiri sejak 6 Juni 2020.

“Untuk tanggal 20 ini pun, jadwalnya hanya khusus santri di Magelang. Daerah lain bergilir sesuai tanggal yang ditentukan,” terangnya.

Atas dasar itu, menurutnya, untuk bisa menampung kembali santri khusus dari Jawa Tengah saja, diperlukan waktu sekitar 10-15 hari.

“Untuk yang luar Jawa Tengah, seperti dari Jawa Timur atau Jawa Barat, kita terus berkoordinasi dengan pemerintah. Arahannya nanti seperti apa,” ujarnya.

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan para masyayikh. Salah satunya terkait untuk sementara mengaji di tempat asal santri.

“Misal yang dari Cirebon, kan di sekitarnya juga ada banyak pondok. Atau yang dari Kediri. Yang pasti, ngaji harus terus jalan,” pungkasnya. (aris)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini