SEMARANG (Sigijateng) – Pemerintah Kota semarang memastikan tidak akan mengubah anggaran Pilkada 2020 dalam refocusing APBD 2020. Walikota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan bahwa pihaknya tidak melakukan perubahan.
“Kalau anggaran Pilkada kan memang gak boleh dirubah-rubah ya di dalam refocusing anggaran covid-19 ini ya. Kami kalo nggak salah sudah menganggarkan ke KPU sebesar tujuh puluh dua miliar rupiah dan tidak kita otak-atik,” ujarnya pada Rabu (17/6/2020).
Namun Hendi masih bernegosiasi dengan KPU Kota Semarang apakah masih membutuhkan tambahan anggaran terkait dengan antisipasi penularan covid-19.
“Hanya perkembangan kalau dilaksanakan 9 Desember ini mas, itu membutuhkan tambahan anggaran yang harus didiskusikan, yaitu tentang SOP kesehatan. Siapa yang harus sehat? Kalau saya bilang pemilihnya yang jangan sampai tertular, penyelenggaranya juga jangan sampai tertular,” katanya.
Hendi mengatakan bahwa APBD Kota Semarang saat ini terbatas sehingga menurutnya seandainya memang perlu ada penambahan anggaran untuk melaksanakan protokol kesehatan saat pilkada dilaksanakan, harus ada prioritas.
- 18 Mahasiswa USM Ikuti Lomba Olimpiade Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Tingkat Wilayah 2024
- IPHI Ajak Seluruh Anggotanya Menerima dan Menghormati Hasil Pemilu dengan Rasa Syukur
- Kemenkum HAM Jateng Gelar Penguatan Integritas dan Halal Bihalal
- Tim PkM USM Beri Pelatihan Pengendalian Mutu Beton ke Siswa SMKN 3 Semarang
- Petugas PPIH Embarkasi Solo Dilantik, Sekda Jateng: Berikan Pelayanan Terbaik kepada Jemaah Haji
“Kalau ini semua sekitar 1,1 juta orang penduduk, dilapis APBD mampu gak? Gak mampu. Misalnya rapid tes untuk satu koma satu juta warga pemilih, besar sekali. Pembelian paku atau masker untuk 1,1 satu juta pemilih ya besar sekali. Kita lagi negosiasi nih sama KPU, angka-angka mana yang sekiranya kemudian bisa menjadi angka yang lebih efisien dan efektif dan mampu disiapkan oleh Pemkot,” pungkasnya. (Mushonifin)