Pemerintah Desa Krandegan Gelar Sunat Massal Hadirkan Pak Bhabin

Kasat Binmas, AKP Prayogonmemberikan bingkisan kepada orang tua yang anaknya disunat

PURWOREJO (SigiJateng) -Sebagai salah satu upaya membantu masyarakat terdampak pandemi, Pemerintah Desa Krandegan memfasilitasi sunat massal pada 13 anak warga desanya. “Khitan ini menggunakan metode baru dari salah satu warga yang juga pemilik Happy Sunat, dr Ari. Metodenya sunat tidak sakit, tidak mengeluarkan darah dan tidak usah kontrol,” kata Kepala Desa Krandegan, Dwinanto pagi ini (26/7) di Kantor Desa Krandegan.

Hadir dalam kegiatan tersebut adalah Kasat Binmas Polres Purworejo AKP Prayogo Setya Budi, Camat Bayan Muharjono, Bripka Herman Hadi Basuki atau yang dikenal dengan nama Pak Bhabin beserta istri serta Forkompimcam lainnya. Khitanan massal ini sebagai bagian dari kegiatan Desa Siaga Candi, program yang dirilis Polri agar desa menjadi siaga menghadapi dampak pandemi.

Proses sunat di dalam mobil Happy Sunat

“Berdasarkan data dari Asosiasi Dokter Khitan Seluruh Indonesia ( ASDOKI), jumlah anak yang melakukan khitan di masa pandemi ini mengalami penurunan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Mungkin akibat penurunan pendapatan atau karena larangan menggelar hajatan,” jelas Dwinanto.

Para peserta sunat yang rata-rata berusia 9-10 tahun mendapat beberapa bingkisan dari donatur S3 (Sedekah Seribu Sehari) berupa Alquran, dari Happy Sunat berupa kopiah, saring dan smart watch serta bingkisa sembako dari Polres Purworejo untuk keluarga.

Garis Hafizudin, salah satu peserta mengaku tidak sakit saat disunat. “Seperti digigit semut, darahnya juga sedikit,” kata Hafiz didampingi oleh idolanya, Pak Bhabin.

Herman atau Pak Bhabin memang sengaja didatangkan untuk menarik minat anak-anak supaya mau khitan dengan iming-iming foto bareng Pak Bhabin.

Pak Bhabin dan Bu Bhabin menjadi magnet anak-anak dan keluarganya

Sementara itu, dr Arif Budi Santosa yang melayani khitan gratis ini mengatakan jika pihaknya mengadakan layanan Go Sunat terinspirasi dari Gojek. “Jadi kami akna mendatangi anak yang akan disunat. Sunat sekarang simpel bisa di dalam mobil, sambil piknik juga bisa,” kata Arif.
Untuk layanan sunat ia mematok tarif Rp1,5 juta, jika diundang orang tua hanya perlu menambah Rp 200 ribu sebagai akomodasi di wilayah Kabupaten Purworejo. Untuk wilayah lain, biaya tambahan akomodasi bergantung jarak. (Nurul MU)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini