Pasien PDP Loncat dari Kamar RSUD Tewas Sunan Kalijaga Demak, Diduga Ini Sebabnya

Pihak RSUD Sunan Kalijaga saat memberikan keterangan

DEMAK (Sigijateng) – Seorang pasien dengan status PDP atau Pasien Dalam Pengawasan ditemukan tewas mengenaskan setelah meloncat dari lantai tiga RSUD Sunan Kalijaga dinihari kemarin (8/7) sekitar pukul 01.00.
Dugaan sementara korban mengalami depresi berat akibat penyakit yang diderita, sehingga nekat mengakhiri hidupnya.

Dari keterangan dr Abdurrahman Kabid pemasaran dan rekam medis, korban berinisial M (37) warga Desa Kedungori Kecamatan Dèmpèt Demak. Masuk ke RSUD pada 30 Juni lalu karena pnemonia atau radang paru. Oleh pihak RS korban dirawat di Bangsal paru dengan status PDP atau pasien dalam pengawasan. Namun setelah dirawat selama beberapa hari, korban yang ditinggal istrinya bekerja di luar negeri diduga depresi karena tidak diperbolehkan pulang.

“Korban pernafasannya masih dibantu oksigen namun tetap memaksa pulang. Tahu-tahu tadi malam korban meloncat dengan cara menjebol teralis jendela kamarnya yang ada di lantai tiga,” jelas Abdurrahman.

“Korban sempat kami bawa ke IGD, namun karena ada luka di leher akhirnya meninggal sekitar pukul 01.00,” imbuhnya kemudian.

Selanjutnya petugas Polres Demak datang ke lokasi kejadian dan melakukan identifikasi serta melakukan penyelidikan di lokasi. Sementara itu Juru Bicara Percepatan penanganan Covid 19 Kabupatèn Demak dr Singgih Setyono menjelaskan bahwa menilik Perkembangan covid-19 di Demak, Singgih mengatakan, Saat dilihat angka meningkat, dibalik itu gugus tugas lakukan hal luar biasa. WHO menyarankan agar ada rapid tes per 10ribu warga dan Demak sudah melewati jumlah tersebut.

“Meskipun Demak masuk wilayah merah, namun itu bisa kita lewati. Kemarin saja dalam sehari bisa 52 kasus, sekarang ini sudah rata-rata sudah 15 kasus per harinya. Ini menunjukkan bahwa tren sudah menurun,” terangnya kepada wartawan.

Faktor lain yang mempengaruhi tinggi kasus karena masih banyak warga yang tidak sadar akan protokol kesehatan. New normal diterjemahkan sebagai sudah normal maka tidak perduli lagi dengan protokol kesehatan.
” Marilah bersama-sama tetap patuh pada protokol kesehatan agar pandemi ini segera berakhir,”pungkasnya.(rr)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini