BLORA (Sigi Jateng) – Partai Golkar Kabupaten Blora masih belum resmi menentukan sikap di Pilkada 2020. Partai pimpinan politisi muda Siswanto itu mengaku masih menunggu hasil survey dari DPP. Sejauh ini ada 3 nama yang masuk survey partai berlambang pohon beringin itu.
Siswanto mengungkapkan, saat ini tahapan survey masih berlangsung di internal partai. Mereka yang disurvey merupakan nama-nama yang sebelumnya telah mendaftar melalui DPD I maupun DPD II.
“Nama-namanya kan sudah beredar semua. Ada 3 orang yang disurvey, Pak Arif melalui surat penugasan, dan yang kedua Pak Bambang dan Mbak Enik yang daftar di Propinsi ,” ungkap Siswanto, Selasa (21/07/2020).
Baca Berita Lainnya
- BPJAMSOSTEK Cilacap Lakukan Program RTW untuk Tenaga Kerja Alami Kecelakaan Kerja, Ini Tujuannya
- 5.108 Petasan Hasil Operasi Pekat Polres Kendal di Disposal, Lokasi Pemusnahan Dijaga Ketat Tim Gegana
- Soal Kelangkaan Gas Melon LPG 3 Kg di Kendal, Ternyata Ini Biang Keroknya
- Layanan Kesehatan di Batang Melonjak Paska Lebaran 2024, Mayoritas Pasien Alami Penyakit Ini
- Lagi, Gunung Ruang Meletus, Masyarakat Sekitar Dievakuasi hingga Luar Radius 6 Km
Mengenai kapan hasil survey dan rekomendasi turun, Siswanto mengaku belum tahu waktunya. Saat ini pihaknya hanya sebatas menunggu dari DPP Partai Golkar.
“Kita masih menunggu mas, karena inikan memang tahapannya masih proses survey. Kita gak tahu itu (rekom), nanti terserah DPP. Belum ada rapat terkait itu (rekom) turun,” jelasnya.
Selama menunggu proses rekomendasi turun, Siswanto menegaskan surat tugas dukungan untuk pasangan Arif Rohman – Tri Yuli Setyowati (Artys) di Pilkada 2020 masih berlaku. Surat tersebut berlaku sampai surat rekomendasi DPP turun.
“Pokoknya surat tugas untuk Artys masih berlaku itu yang pertama, yang kedua masih nunggu rekom dari DPP dan DPP masih proses survey, intinya itu aja mas,” tandasnya.
Sikap Golkar ini sebelumnya memantik reaksi keras dari partai koalisi pasangan Artys. Bendahara Umum PDIP, Kuat Priyantono mengaku heran dengan sikap Golkar itu. Menurutnya, sejak awal Golkar bersama Koalisi PDIP, PKB dan PKS sudah sepakat mengusung pasangan Artys di Pilkada 2020. Namun belakangan Golkar justru membuka pendaftaran untuk mengusung calon sendiri.
“Dari awal kan Golkar bersepakat untuk berkoalisi. Dalam prosesnya kan dimulai dari tingkat kabupaten terus secara formal pengurus ngirim surat ke DPD dan DPP. Itu masih proses waktu itu.
Memang pengakuan ketua Golkar sendiri belum rekom, dalam proses. Padahal secara formal kita sudah melakukan tahapan sampai 75 persen. Lha iki kok ketuanya sendiri bilang mau mengusulkan calon sendiri,” kata Kuat, kepada wartawan.(Agung)