SIGIJATENG – Peristiwa nyanyi Rhoma Irama di Pamijahan Bogor beberapa hari lalu masih berlanjut dan bahkan semakin panas. Keluarga Surya Atmaja, yani yang punya hajat dan sekaligus yang mengundang Rhoma Irama ke Pamijahan, bakal menggugat balik Bupati Bogor Ade Yasin, atas tuduhan-tuduhan bupati yang dinilai salah semua.
Kuasa hukum keluarga Surya Atmaja, Muklis Ramlan mengatakan, pernyataan yang dikatakan Ade Yasin menyudutkan. Apa yang dituduhkan Ade Yasin terkait tidak patuhnya keluarga saat menggelar pesta khitanan hingga mengundang kerumunan, adalah tidak benar.
“Saat acara berlangsung, seluruh tamu undangan mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker, jaga jarak hingga penyediaan cairan antiseptic,” terang Selasa (7/7/2020).
- Inilah 6 Enam Atlet Tenis Meja Jateng yang Dipersiapkan untuk PON XXI Aceh – Medan, Optimis Rebut 2 Emas
- Pemprov Jateng Beri Bantuan Keuangan Rp119,4 M untuk Jepara, Nana Sudjana: Gunakan dengan Optimal dan Transparan
- Gelar Silaturahmi Idul Fitri 1445 H, Dirut Semen Gresik Mengajak Perkokoh Sinergitas dan Kinerja yang Unggul
- Hadiri Peringatan Hari Jadi ke – 475 Jepara, Pj Gubernur Jateng Apresiasi Kinerja Pembangunan Pemkab Jepara
- Jelang Putusan MK Sengketa Pilpres, PDIP Jateng Ziarah ke Makam RA Kartini
Menurutnya, apa yang dituduhkan Ade Yasin tidak benar. Yang hadir adalah warga sekitar. Mereka datang karena rasa syukur bersama Surya Atmaja.
“Mereka yang datang bukan orang luar yang mau nonton Rhoma Irama,” kata Muklis.
Apalagi, kata Muklis, acara yang berlangsung 27-28 Juni itu juga setelah pencabutan Maklumat Kapolri terkait diperbolehkan kerumunan orang pada 25 Juni 2020. “Terus apa yang dilanggar? Semua protokol sudah dilakukan. Undangan juga tidak ada konser. Itu karangan dan tuduhan yang harus dibuktikan. Fitnah,” katanya.
Disisi lain, Muklis menyingung mengenai pemberlakuan PSBB di wilayah Kecamatan Pamijahan. Menurutnya, ada kelalaian Bupati Bogor karena tidak seluruhnya warga miskin di Pamijahan mendapatkan bantuan sosial. Berdasarkan info, di sini hanya 16 keluarga yang mendapat bantuaan.
“Jangan-jangan warga di sini baru tahu zona merah PSBB setelah ribut-ribut ini.?” paparnya.
Untuk itu, keluarga pun menganggap bila Bupati Ade Yasin mencari sensasi dengan menyudutkan keluarga Surya Atmaja. Muklis menilai Ade Yasin hanya menerima laporan tidak secara utuh dan kemudian dilontarkan ke media. “Kalau semangatnya untuk daerah bebas Covid-19 kami hargai. Tapi ini ada motif di belakang itu dan sudah menyerang privasi Abah Surya. Tentu kami dari tim hukum akan lakukan langkah-langkah hukum ke depan,” katanya. (pojokbogor/jpnn/aris)
