NSJ Mampu Pasarkan Produk Serta Menambah Karyawan Saat Pandemi, Ini Kiatnya

Direksi PT. Newgraha Sang Juara berfoto bersama usai pertemuan dengan wartawan. (Mushonifin)

SEMARANG (Sigi Jateng) – Mempertahankan bisnis dalam situasi pandemi adalah hal yang sulit dilakukan. Kebanyakan perusahaan memilih untuk merumahkan karyawannya, bahkan mem-PHK serta membatasi produksi karena beban berat yang ditanggung.
Namun hal tersebut seolah-olah tidak berlaku bagi PT. Newgraha Sang Juara (NSJ). Perusahaan pengembang properti ini masih bisa melakukan penjualan dan merekrut karyawan baru.

Siswo Nugroho, selaku Direktur utama sekaligus owner NSJ mengatakan bahwa pihaknya memiliki tim kreatif yang mampu membuat setiap produknya viral di pasaran.

“Kami punya tim kreatif. Bikin iklan selalu viral. Bahkan kontroversial. Kami pernah bikin Reklame Beli rumah dapat istri muda. Itu memancing perdebatan dan perhatian masyarakat,” ujarnya di hadapan awak media di Waroeng Kaligarang pada Senin (21/9/2020).

Nugroho mengatakan, karena viral dan kontroversial cara mereka memasarkan produk, NSJ jadi bahan pembicaraan. Dari situ pihaknya mampu mengembangkan tiga proyek baru pada masa pandemi ini.

“Di Kandeman Batang, di Kawengen Ungaran Timur, dan Rumina di Cilacap,” ucap Nugroho menyebut tiga proyek barunya.
Nugroho mengaku pihaknya mengandalkan full power digital marketing dengan tenaga sales lebih dari sepuluh orang.
“Kami malah nambah karyawan ketika perusahaan lain pada merumahkan karyawan,” tukas Nugroho.

Selain itu, Nugraha melakukan kerjasama corporate selling dengan Politeknik Negeri Semarang (Polines). Atas kesuksesannya iti, PT. Newgraha Sang Juara berencana go public dengan melakukan IPO (Penawaran Saham Perdana) di Bursa Efek Indonesia pada tahun depan.

Tentu tidak mudah untuk melakukan IPO mengingat perusahaan harus memiliki fundamental keuangan yang stabil minimal dua tahun, kepercayaan publik, serta kinerja manajemen yang prima.

“Perusahaan anyar tapi wani masuk bursa,” tukasny.
Keputusan untuk IPO sendiri dilakukan NSJ setelah merespon kebijakan Presiden Jokowi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mendorong perusahaan kecil masuk bursa masuk bursa saham.
Selain properti, NSJ juga memiliki anak usaha di bidang IT bernama borobudur. Saat ini Borobudur Diminta oleh Lazisnu jateng mengelola aplikasi zakat bernama en-U. 

“Karena ditunjuk sebagai pilot project lazisnu nasional. Proyek wakaf untuk membangun ponpes NU di Gunungpati Semarang. Kami harus ngumpulin wakaf 0,5 milyar,” beber Nugroho mempresentasikan project yang sedang berjalan.
Manajer Marketing PT NSJ Artika Agustine menyebut pihaknya mampu menjual 3 unit secara kontan saat saat pandemi memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah.

Baca Berita Lainnya

“Kami justru mampun menjual 3 unit secara cash,” tegasnya.
Meski demikian, ia mengakui pada umumnya masyarakat mengalami krisis ekonomi. Hal ini memang berdampak pada sektor industri lantaran masyarakat cenderung menahan uang.

“Tapi ada beberapa orang yang memandang pandemi sebagai saat yang tepat untuk berinvestasi properti. Apalagi dampak pandemi memaksa para pengembang properti untuk memberikan diskon,” terangnya. (Mushonifin)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini