Mantan Ketum PP Muhammadiyah : Mendewakan Pengaku Keturunan Nabi, Bentuk Perbudakan Spiritual

Tangkapan layar akun Twitter @SerambiBuya, Minggu (22/11/2020).

Yogyakarta (Sigi Jateng) – Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii atau Ahmad Syafii Maarif turut menyoroti terkait fenomena mendewakan sosok yang mengaku keturunan nabi.

Hal itu, seperti yang Buya sampaikan pendapatnya melalui tulisan di akun Twitter @SerambiBuya dan diunggahnya pada Sabtu (21/11) kemarin.
Buya berpendapat, mendewa-dewakan mereka yang mengaku keturunan nabi adalah bentuk perbudakan spiritual.

“Bagi saya mendewa-dewakan mereka yang mengaku keturunan Nabi adalah bentuk perbudakan spiritual,” tulis akun Twitter @SerambiBuya seperti dikutip detikcom, Senin (23/11/2020).

Menurut Buya Syafii, fenomena mendewa-dewakan sosok yang mengaku keturunan nabi bukan hal yang baru. Soekarno dulu, kata Buya, telah mengkritik keras fenomena yang tidak sehat ini.

“Bung Karno puluhan tahun yang lalu sudah mengeritik keras fenomena yang tidak sehat ini,” tutur Buya.

Saat dilihat, pada Minggu (22/11) pukul 20.40 WIB malam, unggahan di twitter tersebut mendapat ribuan retweet dan ratusan komentar dari para netizen.

Seperti diketahui, jika akun Twitter @SerambiBuya tidak dipegang langsung oleh Buya Syafii. Tapi konten yang diunggah dalam akun @SerambiBuya tersebut ada yang bersumber langsung dari Buya Syafii.

“Buya Syafii tidak memiliki akun Twitter pribadi,” kata ‘orang dekat’ Buya Syafii, Erik Tauvani, soal unggahan @SerambiBuya tersebut.

Tapi Erik mengonfirmasi bahwa isi unggahan akun Twitter @SerambiBuya soal mendewakan mereka yang mengaku keturunan Nabi adalah bentuk perbudakan spiritual, bersumber langsung dari Buya Syafii.

“Tapi gambar yang di atas (unggahan soal mendewakan mereka yang mengaku keturunan Nabi adalah bentuk perbudakan spiritual) memang iya (bersumber langsung dari Buya Syafii),” kata Erik.

Buya Syafii dalam akun @SerambiBuya juga menyampaikan tentang gelar yang mengaku keturunan Nabi, raja, dan sebagainya.

Baca Berita Lainnya

“Gelar habib, dan 1.001 gelar lain yg mengaku keturunan nabi, atau keturunan raja, hulubalang/keturunan bajak laut, perompak lanun yg menjadi raja, sultan, dianggap suci oleh sebagian orang akan runtuh berkeping berhadapan dgn penegasan ayat Al-Qur’an,” tulis @SerambiBuya, Minggu (22/11). (Dtc/dye)

Catatan Redaksi: Bersama lawan virus corona. Sigijateng.id, mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, lakukan 3M (Wajib Memakai Masker, Wajib Mencuci Tangan, Wajib Menjaga Jarak, Hindari Kerumunan dan tetap menjaga Imun).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini