SEMARANG (Sigi Jateng) – Ratusan penerima bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial menunggu giliran di Kantor Pos Regional 6 Jateng-DIY Kota Semarang, Jawa Tengah pada Kamis (21/5/2020).
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi yang memantau langsung pembagian tersebut. Hendi meminta kepada masyarakat agar memahami supaya tidak berebut untuk mendapatkan bantuan double. Sehingga bantuan bisa merata.
“Saya minta masyarakat tidak rebutan bantuan secara double. Yang dapat PKH tidak dapat yang lain, yang dapat sembako tidak dapat BST, yang dapat BST juga tidak dapat yang lain, diharapkan masyarakat memahami,” kata Wali Kota yang akrab disapa Hendi itu.
Pembagian BST tersebut sebenarnya langsung dipantau oleh Menteri Sosial, Juliari P Batubara. Saat menyampaikan sambutan, Juliari menyampaikan agar bantuan senilai Rp 600 ribu itu dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang terdampak pandemi COVID-19 atau Corona.
“Jangan digunakan untuk membeli rokok ya. Gunakan untuk beli kebutuhan pokok dan kebutuhan lain yang penting,” kata Juliari.
- Pj Gubernur Jateng Berharap Pemprov dan Pemkot/Pemkab di Kembali Raih Predikat WTP
- Jateng Bersholawat di Kantor Gubernur Hadirkan Habib Bidin, Pj Gubernur Jateng: Semoga Musibah Segera Berlalu
- Sidang Sengketa Pilpres 2024, Kubu 01 dan 03 Dinilai Gagal Buktikan Kecurangan TSM
- Tiga Kader Golkar Dijagokan Maju Pilgub Jateng, Wihaji : Rakyat Sudah Paham, Kita Ikhtiar Semampunya
- Sstt Akan Ada Konser Gilga Sahid di DTW Curugsewu Kendal saat Libur Lebaran 2024, Catat Tanggal Mainnya!
Juliari menyerbutkan, secara nasional ada sekitar 8 juta penerima dan saat ini sudah mendekati 5 juta orang. Sesuai jadwal penyaluran BST akan rampung pada hari Sabtu pekan ini.
“Kita punya target tinggi, 8 juta, sampai Sabtu sudah harus salurkan. Sekarang sudah mendekati 5 juta, teman-teman dari PT Pos dan Kemensos kerja keras,” ujarnya.
Juliari, mengatakan penyaluran BST ada 3 tahap dan bulan ini tahap pertama.
Di Kota Semarang, penerima BST ada sebanyak 94.803 KK. Bantuan tersebut melengkapi bagi warga yang belum tercover bantuan lain dalam penanganan pandemi. Namun Juliari mengakui tidak mudah untuk mengkontrol agar tidak ada yang mendapatkan double bantuan.
“Datanya ini jutaan, tidak mudah ya. Jadi ada yang dirapikan,” katanya.
Sesaat setelah usai melakukan pemantauan di Kota Semarang, Juliari, melanjutkan perjalanan untuk memantau pembagian BST di Kabupaten Semarang dan Solo. (Mushonifin)