Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Gelar Ngobrol Pintar Seputar Kesehatan Reproduksi

Ngobrol pintar seputar kesehatan reproduksi dilakukan melalui aplikasi google meet, Senin (2/11/2020).

Pemalang (Sigi Jateng) – Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang kelompok 105 mengadakan ngobrol pintar kesehatan reproduksi dengan tema “Remaja harus tahu, biar nggak tabu, karena perlu”. Kesehatan reproduksi tidak hanya terpaku pada alat kelamin saja tetapi semuanya seperti sistem, kesehatan pada diri remaja, kesehatan reproduksi, lingkungan, kultural, semua terkait dalam kesehatan reproduksi.

Kegiatan menghadirkan narasumber Aga Fitra Safawi (Duta Genre Indonesia Jalur Pendidikan Juara II Tahun 2018), dimoderatori Ratih Hanifah Mahasiswi Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam UIN Walisongo Semarang yang dilakukan secara online melalui aplikasi Google Meet pada Senin (2/11/2020).

Ratih mengatakan, kesehatan reproduksi perlu untuk diketahui dan dipahami oleh remaja, di era serba online saat ini. Kebanyakan remaja mengakses mengenai kesehatan reproduksi melalui ponsel bukan dari ahlinya.

“Hal ini bisa membuat mereka salah persepsi dan menjerumuskan ke dalam hal-hal negatif salah satunya kenakalan remaja. Dengan ngobrol pintar kesehatan reproduksi ini remaja menjadi lebih paham dan tidak asing lagi dengan kesehatan reproduksi yang pada dasarnya dialami oleh remaja,” kata dia.

Dengan adanya kegiatan itu, dirinya berharap para remaja menjadi lebih peka, lebih sayang pada dirinya sendiri, mengenai kesehatan reproduksi lebih peduli sehingga nantinya bisa sharing terkait kesehatan reproduksi kepada saudara atau teman sebaya.

“Remaja sekarang ini menganggap kesehatan reproduksi masih tabu untuk dibicarakan baik dengan teman sebaya atau orang tua, padahal sebenarnya penting untuk mengetahui dan menjaga kesehatan reproduksi,” terangnya.

Aga Fitra Safawi (Duta Genre Indonesia Jalur Pendidikan Juara II Tahun 2018) mengatakan pendidikan seksual penting diajarkan pada anak sejak dini, pengetahuan reproduksi bukan hanya sebatas untuk menjaga kesehatan fungsi organ saja.

“Namun juga dengan informasi yang benar dari sumber yang tepat juga bisa menghindarkan anak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi tidaklah dimaksudkan agar anak melakukan hubungan seks pranikah, namun anak mulai belajar memiliki tanggungjawab dalam menjalani kehidupannya khususnya atas kesehatan reproduksi yang dimiliki,” bebernya.

Aga juga berpesan kepada generasi muda agar memperbanyak pengetahuan akan kesehatan reproduksi dari sumber-sumber yang tepat. “Meskipun saat ini kita tengah dimanjakan dengan internet yang apapun itu bisa kita akses seluas-luasnya, termasuk pengetahuan akan kesehatan reproduksi. Namun, tidak semua yang ditampilkan disana berasal dari sumber yang terpercaya, bahkan jika kita tidak bijak dalam memperoleh informasi, kita bisa terjerumus kepada hal yang tidak diinginkan,” tandasnya. (Dye)

Baca Berita Lainnya

Catatan Redaksi: Bersama lawan virus corona. Sigijateng.id, mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, lakukan 3M (Wajib Memakai Masker, Wajib Mencuci Tangan, Wajib Menjaga Jarak, Hindari Kerumunan dan tetap menjaga Imun).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini