Lahir Normal dan Sehat, Menteri LHK Beri Nama Bayi Lumba-lumba Sri Kurnia di Pantai Cahaya

BKSDA Jateng berikana surat kelahiran bayi lumba-lumba kepada Direktur PT WSI di Obyek Wisata Pantai Cahaya, Rabu (18/11/2020).

Kendal (Sigi Jateng) – Breeding ikan lumba-lumba induk jantan Suares dan induk betina Camelia melahirkan seekor bayi lumba-lumba dengan kondisi sehat dan gesit. Kelahiran bayi lumba-lumba tersebut berada di Lembaga Konservasi Taman Satwa (LKTS) Pantai Cahaya yang dikelola PT Wersut Seguni Indonesia (WSI) pada 29 Juni 2020 lalu.

Kehadiran bayi lumba-lumba tersebut mendapat perhatian dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LKH), Siti Nurbaya Bakar. Hingga akhirnya diberi nama Sri Kurnia untuk bayi lumba-lumba yang ada di Pantai Cahaya Desa Sendang Sikucing Kecamatan Rowosari Kendal.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Konservasi Sumber Daya (BKSDA) Jawa Tengah, Ilmi Budimartani mengatakan, kondisi bayi lumba-lumba terlahir dalam kondisi sehat dan diberi nama Sri Kurnia oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar.

“Bu Menteri memberi nama Sri Kurnia setelah BKSDA Jawa Tengah mengajukan nama kepada direktur. Awalnya direktur mengajukan kepada Dirjen hingga akhirnya sampai kepada Bu Menteri,” beber Ilmi usai menyerahkan surat kelahiran bayi lumba-lumba kepada Direktur PT WSI di Obyek Wisata Pantai Cahaya, Rabu (18/11/2020).

Pihaknya memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada pihak LKTS PT WSI yang telah mendukung upaya penyelamatan satwa dilindungi salah satunya mengembangbiakan satwa lumba-lumba. “Mengingat tingkat keberhasilan breeding dan tingkat hidup bayi lumba-lumba sangat rendah, kelahiran Sri Kurnia menjadi tantangan bagi PT WSI untuk melakukan kajian saran dan prasana kolam, nutrisi dan mikroklimat yang sesuai untuk mendukung breeding,” terang Ilmi.

Direktur PT WSI Yanuar Handoko mengaku, kelahiran bayi lumba-lumba di Pantai Cahaya merupakan kelahiran bayi lumba-lumba ke lima dari indukan yang berbeda.

“Alhamdulillah, perawatan bayi lumba-lumba yang kini berusia 5 bulan tidak ada kendala apapun meski kelahiran bayi lumba-lumba berada di masa pandemi Covid-19,” kata Yanuar.

Di kesempatan yang sama, Humas PT WSI dr Vian mengatakan, sejak lahir, induk dan bayi lumba-lumba di tempatkan di kolam yang terpisah dengan lumba-lumba yang lain. Hal itu dilakukan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi pada bayi lumba-lumba akibat ulah liar lumba-lumba dewasa.

“Bayi lumba-lumba ini selalu bersama dengan induknya agar mempermudah bayi lumba-lumba menyusu pada induknya,” terangnya.

Dijelaskan, bayi lumba-lumba paling tidak selama satu jam menyusu induknya sampai 7 kali hingga bayi lumba-lumba berusia 2 tahun.

Bayi lumba-lumba, lanjutnya, saat dilahirkan memiliki panjang kurang lebih 60 centimeter dan diusia 5 bulan seperti saat ini, panjang bayi lumba-lumba yang tumbuh dengan sehat telah mencapai panjang 120 centimeter. (Dye)

Catatan Redaksi: Bersama lawan virus corona. Sigijateng.id, mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, lakukan 3M (Wajib Memakai Masker, Wajib Mencuci Tangan, Wajib Menjaga Jarak, Hindari Kerumunan dan tetap menjaga Imun).

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini